Jokowi Kembali Diminta Tunda Ganjil-Genap

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 18 Maret 2013 05:20 WIB

Mobil Google Maps Street View terjebak kemacetan pada saat melakukan pemotretan untuk pembuatan peta Jakarta (7/3). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta: Pengamat transportasi publik, Djoko Setijowarno, meminta Dinas Perhubungan DKI Jakarta menunda penerapan kebijakan ganjil genap. Ia pun menyarankan pemerintah meniru Bogota, Sao Paolo, serta Beijing. "Yang menerapkan kebijakan serupa setelah transportasi massal mencukupi, pedestrian nyaman, serta adanya jalur sepeda," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tempo, Minggu, 17 Maret 2013.

Ia berharap Jakarta tidak mengikuti jejak Manila, Meksiko, Bangkok, serta Athena. Djoko menilai kota-kota tersebut gagal menerapkan kebijakan serupa. Selain itu, ia pun berpendapat kepolisian masih belum memberi dukungan maksimal terhadap rencana penerapan kebijakan ganjil genap.

Djoko menyebut jumlah personel Polda Metro Jaya masih minim. "Dengan personel Polantas yang ada sekarang saja sudah kewalahan, apalagi ditambah tugas baru mengawasi plat kendaraan bermotor," kata dia. Ia pun mengatakan, akan ada sejumlah kendala dalam penerapan kebijakan ganjil genap.

Pertama, akan marak pemalsuan dan duplikasi plat kendaraan bermotor. Kedua, sarana transportasi umum masih kurang. Ketiga, ada kemungkinan penambahan kendaraan baru. Saat ini, kata Djoko, sudah ada sekitar 30,9 persen kendaraan roda empat dan 15,9 persen kendaraan roda dua di Jakarta.

"Inilah penyebab kemacetan, kelebihan kendaraan pribadi, kekurangan angkutan umum," ujarnya. Ia menjelaskan, pemerintah tidak boleh mengurangi mobilitas masyarakat dalam beraktivitas. Menurut Djoko, mobilitas yang tinggi berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi. Pemerintah, kata dia, harus mendorong penggunaan angkutan umum untuk mobilitas masyarakat.

Rencana pembatasan kendaraan melalui aturan ganjil-genap dicetuskan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, guna mengurangi kemacetan Ibu Kota. Berdasarkan perhitungan awal, aturan ini diperkirakan dapat mengurangi 42 persen jumlah kendaraan yang beredar di jalanan. Namun Jokowi belum memastikan apakah kendaraan dua roda akan ikut dalam aturan ganjil genap.

Pada awalnya, Pemerintah DKI mempersiapkan ganjil genap untuk Maret 2013. Namun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengusulkan kebijakan ini diundur hingga akhir Juni. Sebab ada keterlambatan penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2013.

APBD ini nantinya diperlukan untuk pengadaan stiker ganjil atau genap yang ditempel pada kaca depan mobil penduduk Jakarta. "Warna hijau untuk mobil bernomor polisi ganjil yang boleh dipakai di tanggal genap, dan merah bagi plat genap untuk tanggal ganjil," kata Pristono.

MARIA YUNIAR

Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Kontroversi Densus

Simpanan dan Istri-istri Djoko Susilo

Di Jawa Tengah, PKS Ingin Mengulang Sukses

Yusuf Supendi Gabung Hanura, Anis Matta Cuek

Bawa 3 Kg Ganja, Mobil Tabrak Polisi Hingga Tewas


Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

3 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

11 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

12 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

13 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

14 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

15 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

16 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

20 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

21 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

22 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya