Pekerjaan yang seharusnya dimulai pada awal 2013 itu sempat tertunda karena cuaca dan banjir yang melanda Jakarta. Untuk titik pertama, yaitu Kampung Melayu, Imam menjelaskan, proyek dilakukan secara mencicil. Lahan yang sudah dibebaskan oleh pemerintah daerah digarap terlebih dulu.
Saat ini pekerjaan sedang difokuskan di bantaran Kali Ciliwung yang berbatasan dengan Jalan Kampung Melayu Besar, tepatnya di bawah jembatan layang Kampung Melayu. Menurut Imam, pada saat banjir lalu, wilayah ini lumpuh sehingga kendaraan dari arah Tebet ke Kampung Melayu tidak bisa melintas sama sekali.
Pada titik ini, konstruksi fisik dimulai awal April lalu. Saat Tempo menyambangi proyek tersebut, para pekerja sedang menanam tiang pancang di bantaran kali. Tiang ini digunakan untuk menahan aliran air agar tidak mengikis jalan. Setelah tiang pancang ditanam, pinggiran Kali Ciliwung akan dikeruk sekitar 30 meter. Saat ini lebar kali hanya 15 meter. Tiang beton tersebut ditanam dengan kedalaman 9 meter. Imam mengatakan, proyek pada titik ini sebenarnya satu bagian dengan normalisasi Ciliwung dari T.B. Simatupang hingga Manggarai sepanjang 18 kilometer.
Pembenahan Pintu Air Manggarai akan dikerjakan berikutnya. Tujuannya, kata dia, agar dapat mengatur air lebih mudah. Proyek Manggarai ini satu paket dengan pelebaran kali sepanjang 8,5 kilometer hingga di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.