UN SMP di Bekasi Kurang 700 Lembar Soal

Reporter

Rabu, 24 April 2013 12:43 WIB

Siswa mengikuti Ujian Nasional tingkat SMP di lembaga Pemasyarakatan Anak Pria di Tangerang, Banten, Senin (22/4). Sebanyak 20 siswa yang terdiri dari 18 pria dan 2 wanita mengikuti ujian pada hari pertama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Pendidikan Kota Bekasi menemukan adanya kekurangan soal Bahasa Inggris untuk pelaksanaan ujian nasional sekolah menengah pertama hari kedua, Selasa. "Kekurangan sekitar 700 lembar soal," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Saiful Bahri kepada Tempo, Selasa, 23 April 2013.

Saiful mengatakan kondisi itu berlangsung sehari sebelum ujian nasional hari kedua dimulai. Dia menemukan kekurangan begitu saat soal dibongkar dan dihitung berdasarkan jumlah siswa seluruh SMP di Kota Bekasi.

Menurut dia, Dinas Pendidikan biasa menyiapkan soal-soal tersebut sehari sebelum ujian itu dimulai. Percetakan juga menginformasikan pengiriman soal untuk jadwal ujian pada saat itu. "Kami menunggu sampai sore hari, tapi soal-soal yang kurang itu tidak datang," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi pun langsung berkoordinasi dengan percetakan di Tangerang. Percetakan langsung mengirim laporan kekurangan itu. Saiful mengatakan soal-soal ujian nasional itu pun baru sampai ke titik bongkar soal di SMPN 12 Kota Bekasi sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepala Bidang Bina Program Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi, mengatakan masalah kekurangan soal tidak mempengaruhi pelaksanaan ujian nasional Bahasa Inggris hari ini. "Hari ini berjalan lancar dan kondusif," ujar dia.

Ali juga menyesalkan adanya kendala pada hari perdana ujian nasional, khususnya proses distribusi soal yang terlambat. Menurut dia, percetakan salah mengirim soal-soal ujian Bahasa Indonesia untuk Kota Bekasi ke wilayah Bogor. "Kami langsung menjemput ke sana (Bogor)," katanya.

Secara keseluruhan, kata Ali, ujian nasional tingkat SMP di Kota Bekasi hingga hari ini berjalan kondusif. Jumlah peserta sebanyak 26.702 wiswa yang berasal dari 230 SMP negeri, swasta, dan madrasah tsanawiyah.(Baca juga: Naskah Ujian Nasional Belum Ada, Siswa Dipulangkan)

MUHAMMAD GHUFRON

Topik Terhangat:

Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Baca juga:

Buruh Gugat Jokowi ke PTUN

Ahok Berjanji Putihkan Tunggakan Rusun Marunda

Jokowi Siap Digugat Buruh

Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam

UN

Berita terkait

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

24 Agustus 2022

Mengenal ANBK, Apa Bedanya dengan Ujian Nasional?

Kemendikbudristek menginisiasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer atau ANBK untuk SD, SMP, dan SMA sederajat sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Baca Selengkapnya

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

9 Januari 2019

KPAI Usulkan Soal UN untuk Sekolah Darurat Dibedakan

KPAI juga meminta kebijakan pembedaan soal UN diberlakukan untuk para siswa yang pindah sekolah akibat bencana di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

18 April 2018

Hasil Analisis UN Diharapkan Bisa Mendongkrak Mutu Pendidikan

Hasil telaah akan digunakan untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran.

Baca Selengkapnya

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

18 April 2018

Mendikbud Tanggapi Soal UN Matematika yang Dianggap Sulit

Soal UN SMA mata pelajaran matematika membuat gaduh para siswa karena dinilai terlalu sulit dan tak pernah diajarkan.

Baca Selengkapnya

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

14 April 2018

Soal HOTS yang Bikin Gaduh Peserta UN SMA

Peserta Ujian Nasional atau UN tingkat SMA mengeluhkan soal yang tak sama dengan kisi-kisi. Soal UN yang dikeluhkan kebanyakan adalah matematika.

Baca Selengkapnya

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

15 Juni 2017

UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.

Baca Selengkapnya

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

16 Mei 2017

USBN SD, Menteri Pendidikan: Ujian Itu Penting, tapi Utamakan Kejujuran

Menteri Muhadjir meminta guru terus menanamkan semangat integritas kepada anak-anak sebagai penerus bangsa untuk memperkuat rasa nasionalisme.

Baca Selengkapnya

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

5 Mei 2017

UNBK SMP, Ombudsman Temukan 16 Indikasi Kesalahan

Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Ahmad Suaedy menerima laporan sejumlah maladministrasi selama UNBK.

Baca Selengkapnya

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

2 Mei 2017

Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih  

Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.

Baca Selengkapnya

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

2 Mei 2017

Depok Klaim Kota Pertama UNBK 100 Persen di Jawa Barat

Akibat keterbatasan ruangan, beberapa SMP menumpang di sekolah lain.

Baca Selengkapnya