TEMPO.CO, Jakarta - Langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo melakukan lelang jabatan lurah dan camat mendapat protes dari lurah. Menurut Moelyadi, Lurah Warakas, Jakarta Utara, kebijakan itu melanggar prosedur dan melecehkan lurah dan camat. "Proses lelang jabatan itu seolah-olah tidak menghargai para camat-lurah definitif yang dulu bekerja keras hingga menjabat posisi sekarang," ujarnya, Senin, 29 April 2013.
Terobosan yang dilakukan Jokowi itu terkesan tidak menghargai kinerja para lurah dan camat selama ini. "Dikiranya kami ini enggak kerja apa? Hanya duduk-duduk? Kami bekerja keras dari posisi staf, kepala operasi, sekretaris kelurahan, hingga menjadi wakil lurah," ujarnya.
Proses lelang jabatan juga akan menyebabkan pegawai negeri tidak memiliki kejelasan karier kerja. "Melecehkan SK pelantikan lurah dan camat. Kami sudah dilantik usai proses karier yang panjang, namun harus ikut tes lagi dari awal," ujarnya.
Menurut dia, seharusnya lelang jabatan dilakukan setelah lurah atau camat sudah tidak menjabat. "Kami ini kan sudah menjabat lurah-camat, kenapa harus daftar lagi?"
ISTMAN MP
Berita terkait
Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY
13 menit lalu
Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPenjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut
20 menit lalu
Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaDaftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?
20 menit lalu
Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaJokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun
36 menit lalu
Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang
1 jam lalu
Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaPresidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?
1 jam lalu
Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila
1 jam lalu
Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.
Baca SelengkapnyaRamai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian
2 jam lalu
Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.
Baca SelengkapnyaApa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?
2 jam lalu
Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.
Baca SelengkapnyaKabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri
3 jam lalu
Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya