TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) DKI Jakarta berharap agar lurah-lurah yang melayangkan protes terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak dianggap sebagai musuh bersama. Protes itu seharusnya dianggap sebagai masukan.
"Seperti Lurah Warakas Moelyadi, misalnya. Dia kan berhak untuk protes, kenapa malah dimusuhi?" ujar Ketua LMK DKI Jakarta Mochammad Yusuf kepada Tempo, Kamis, 2 Mei 2013.
Yusuf melanjutkan, selain tidak dianggap sebagai musuh, lurah yang protes juga harus dianggap sebagai masukan. Masukan itu digunakan untuk mencari solusi atas kebijakan pemerintah yang dianggap membuat resah.
"Kalau perlu, buatkan ruang keluhan lurah dan camat. Tapi, dengan jaminan tak ada hukuman. Pasti banyak yang ingin memberikan masukan soal hal yang mereka keluhkan," ujar Yusuf menegaskan.
Sebagaimana diberitakan, Lurah Warakas Moelyadi memprotes kebijakan lelang jabatan lurah dan camat yang dilakukan Jokowi dan wakilnya, Ahok. Baik Jokowi maupun Ahok mengatakan lurah asal Solo itu takut berkompetisi dengan calon lurah yang lain. Bahkan, Ahok berkata tak akan segan memecat pria berusia 52 tahun itu.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Berita lainnya:
Tiga Isu Negatif Terkait Akun @SBYudhoyono
Ayu Azhari: Saya Korban Janji Ahmad Fathanah
MA: Putusan Susno Tak Perlu Perintah Penahanan
Hajar Barcelona, Bayern Jumpa Dortmund di Final
Berita terkait
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta
10 Desember 2018
BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara
7 Desember 2018
Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor
5 Desember 2018
Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.
Baca SelengkapnyaBos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi
23 Oktober 2018
Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini
Baca SelengkapnyaDKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi
22 Oktober 2018
Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Baca SelengkapnyaDinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun
22 Oktober 2018
ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.
Baca SelengkapnyaRekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah
1 Oktober 2018
Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.
Baca SelengkapnyaSiap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir
13 September 2018
Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.
Baca Selengkapnya