TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Bagian Penerangan Umum Markas Besar Polri, Komisaris Besar Agus Rinto, mengatakan tim Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) ikut mengusut dugaan keterlibatan dua personel polisi dalam kasus perbudakan buruh pabrik panci di Kampung Bayur Opa, Desa Lebak Wangi, Sepatan, Kabupaten Tangerang. Senin kemarin, tim Propam memeriksa dua polisi yang diduga terlibat.
"Informasinya ada dua yang dimintai keterangan. Apakah keduanya terbukti melanggar atau tidak, belum bisa dipastikan. Pemeriksaan Propam masih berproses," kata Agus di kantornya, Selasa, 7 Mei 2013.
Agus enggan membeberkan kedua nama anggota polisi serta asal kesatuannya mereka. Pemeriksaan itu, kata dia, dilakukan setelah diperoleh informasi bahwa praktek penganiayaan dan penyekapan buruh di Tangerang tersebut diduga melibatkan personel polisi.
"Propam itu melakukan pemeriksaan dugaan pelanggaran disiplin dan kode etik anggota polisi," kata Agus. (Baca: 2 Polisi Beking Perbudakan Buruh Panci Diperiksa)
Dia mengatakan pemeriksaan anggota polisi lain memungkinkan jika diperoleh informasi keterlibatannya. Namun, Agus belum memastikan ada tidaknya personel polisi yang bakal menyusul diperiksa. "Siapapun yang terlibat pasti akan diperiksa," kata dia.
Jumat pekan lalu, 3 Mei 2013, Kepolisian Resor Kota Tangerang menggerebek CV Cahaya Logam, produsen panci, dan mendapatkan sebanyak 25 buruh disekap di area pabrik. Buruh ini juga dianiaya dan disiksa. Pabrik milik Yuki Irawan ini sudah beroperasi selama 1,5 tahun.
Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengatakan ada keterlibatan dua anggota Brigade mobil dalam penyekapan dan penyiksaan buruh tersebut. Kontras mengindentifikasi dua oknum Brimob itu bernama Agus dan Nurjaman. (Baca: Waspada, Panci Produk Yuki Ganggu Kesehatan )
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Bos Perbudakan Buruh Panci Kirim Duit ke Polsek
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter
Korban Perbudakan Buruh Panci: Kami Diawasi Polisi
Berita terkait
Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM
26 Januari 2022
Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.
Baca Selengkapnya5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana
25 Januari 2022
Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.
Baca SelengkapnyaDitanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk
24 Januari 2022
Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat
24 Januari 2022
Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat
24 Januari 2022
Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.
Baca SelengkapnyaBupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan
24 Januari 2022
Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Semua Negara Harus Bersatu Hadapi Perbudakan
14 Maret 2017
Jusuf Kalla menuturkan masih banyak praktek perbudakan yang terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaPerbudakan ABK Indonesia, Pemerintah Didesak Rativikasi
4 Maret 2017
Sekjend Indonesian Fisherman Assosiation, Jamaludin Suryahadikusuma, menilai peran pemerintah dalam menangani kasus perbudakan ABK Indonesia lemah.
Baca SelengkapnyaAktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia
4 Maret 2017
Aktivis burus asal Taiwan datang ke Indonesia untuk mengetahui secara langsung kondisi keluarga para ABK yang bermasalah di Taiwan.
Baca SelengkapnyaTokoh Lintas Agama Tolak Perbudakan Gaya Baru
20 Februari 2017
Firmanzah mencontohkan praktek perbudakan modern dari kegiatan perdagangan organ.
Baca Selengkapnya