TEMPO.CO, Tangerang - Penggerebekan pabrik panci dan alat-alat dapur CV Cahaya Alam di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, Jumat pekan lalu, membuka tabir gelap yang tersimpan rapat selama berbulan-bulan. Kedatangan polisi dan tentara ke pabrik milik Yuki Irawan, 41 tahun, itu membuat para tetangganya ketakutan. (Baca: Polisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?)
Seorang tetangga Yuki, Pariyem, 51 tahun, punya cerita yang selama 1,5 tahun terakhir disimpan rapat. Rumahnya yang terbuat dari papan berada tepat di depan rumah yang dipakai untuk menyekap para buruh. Setiap kali mendengar suara “gedebuk”, dada perempuan 51 tahun ini terguncang. Jantungnya berdebar kencang. Dia memilih menyingkir ke serambi rumahnya dan berpura-pura meringkuk di bale-bale atau bergegas ke dalam rumah.
Tak sampai 10 menit setelah suara gedebuk itu, mandor pabrik panci menyisiri jalan tikus menuju rumah Pariyem. Dan mandor akan mencecar nenek satu cucu itu dengan pertanyaan bernada interograsi. “Lihat orang lari lewat jalan ini, Bu? Pertanyaan lain, Bu ada orang sembunyi di rumah Ibu?,” kata Pariyem menirukan mandor pabrik panci tersebut.
Sontak dengan suara bergetar, Pariyem mengatakan setengah tercekat,”Tidak!”. Kepalanya pun menggeleng. Dia memendam rahasia atas apa yang dilihatnya menyusul suara gedebuk itu. Selama kurun 1,5 tahun mengunci rapat mulutnya.
Baru kepada Tempo, Senin 6 Mei 2013...
<!--more-->
Baru kepada Tempo, Senin lalu, 6 Mei 2013, perempuan asal Sragen Jawa Tengah, ini menceritakan kisah pahit pelarian buruh panci yang jatuh melompati pagar tembok setinggi tiga meter di belakang rumah gedong milik Yuki Irawan. Yuki memperbudak 34 buruh berbulan-bulan, sembilan di antaranya disekap di Dadap. (Baca: Ini Pengakuan Buruh Pabrik Panci Korban Perbudakan)
Setiap kali ada sosok yang jatuh, Pariyem tidak tega melihatnya. “Saya pura-pura tidak melihat setiap ada buruh lompat dan jatuh lalu lari lewat belakang rumah saya,” kata Pariyem. Dia juga khawatir jika buruh yang lari itu tertangkap.
Sudah tak terhitung berapa kali buruh melarikan diri lewat jalan itu. Pariyem rupanya juga tahu saat ada seorang buruh lari pada 22 April 2013 lalu. Buruh itu belakangan diketahui bernama Andi Gunawan asal Desa Blambangan, Lampung Utara. “Saya tidak ingat persis waktunya siang apa petang, saking sudah seringnya buruh kabur. Saya takut ditanya-tanya mandor,”ujarnya.
Pariyem mengaku tidak tega melihat kondisi buruh yang berpakaian compang-camping dan dengan tubuh dekil tanpa alas kaki. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar)
Meski sudah puluhan tahun tinggal di kampung tersebut, Pariyem belum...
<!--more-->
Meski sudah puluhan tahun tinggal di kampung tersebut, Pariyem belum pernah sekalipun menginjakan kakinya ke rumah Yuki. Padahal, tempat kamp perbudakan buruh itu berada persis di depan rumahnya. Persis di belakang tembok kamp itu ditumbuhi semak rerumputan. “Kalau lompatnya dari tembok yang itu,” kata Pariyem menunjuk tembok yang tepat di bawahnya jalan tikus. Jalan tikus menuju rumah Pariyem itu diapit rumah gedong Yuki dan di sebelah kirinya tempat penampungan limbah milik seorang anggota kepolisian.
Menurut Pariyem, sebelum dibuka pabrik panci pada 2012, buruh pabrik peleburan alumunium itu dibiarkan berinteraksi dengan warga. “Ada yang suka makan di sini. Dulu ada yang dari Bandung, Tasikmalaya tapi kontrak tiga bulan atau enam bulan ganti lagi. Dulu tidak seperti ini (disiksa),” kata Pariyem.
Penderitaan puluhan buruh itu berakhir Jumat pekan lalu setelah polisi menggerebek pabrik panci yang memperbudak buruhnya. Yuki dan enam mandornya ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat sejumlah pasal pidana. Sima berita kekejaman perbudakan buruh di sini.
AYU CIPTA
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler
Jokowi Galau Bass Metallica 'Disita' KPK
Smartphone Lebih Kotor dari Kloset
Ferguson Ingin Mengundurkan Diri dari MU
Berita terkait
Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan
13 Agustus 2023
Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
23 Desember 2022
Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.
Baca SelengkapnyaIMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar
16 September 2022
Kemarin, puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Tangerang Utara menggeruduk restoran Padi Padi Picnic di Pakuhaji.
Baca SelengkapnyaASN Pemkab Tangerang Ditangkap Densus 88, Sekda: Orangnya Baik Rajin Bekerja
15 Maret 2022
Sekda Kabupaten Tangerang menunggu pemeriksaan Densus 88 untuk menentukan status dan sanksi kepada TO, ASN yang diduga ikut jaringan teroris.
Baca SelengkapnyaGolkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM
26 Januari 2022
Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.
Baca Selengkapnya5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana
25 Januari 2022
Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.
Baca SelengkapnyaDitanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk
24 Januari 2022
Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat
24 Januari 2022
Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat
24 Januari 2022
Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.
Baca SelengkapnyaBupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan
24 Januari 2022
Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.
Baca Selengkapnya