TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 34 buruh pabrik panci di Kampung Bayur Opak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang mengalami trauma. Dari jumlah itu, hanya empat orang yang mau bertemu wartawan di kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Mereka adalah Dirman, Nuryana, Ramlan, dan Bagas.
Ramlan, remaja berusia 17 tahun ini mengaku mengalami tekanan fisik dan psikis dari pemilik dan penjaga pabrik panci. Dari keterangan Ujang, pendampingnya, Ramlan pernah kedapatan menelepon keluarganya untuk memberi kabar. "Malah dikasih 'bonus' sampai babak belur," kata Ujang menirukan ucapan Ramlan.
Adapun Ramlan memilih bungkam ketika ditanya perihal apa yang terjadi di dalam pabrik dan kegiatannya sehari-hari. (Baca: Sehari Buruh Panci Wajib Cetak 200 Wajan)
Kondisi serupa juga dialami Dirman. Lelaki ini hanya menunduk dan diam ketika ditanya seputar pekerjaannya di pabrik panci. "Dia disekap selama enam bulan di pabrik," kata Ujang. Kepada Ujang, Dirman mengaku ketakutan karena merasa diikuti orang suruhan Yuki Irawan, si pemilik pabrik panci.
Adapun Nuryana hanya mengatakan, "saya tidak bisa tidur." Setiap ditanya ihwal kekerasan yang terjadi di pabrik panci, pemuda berusia 20 tahun ini selalu memejamkan mata dan memilih diam.
Keadaan Bagas jauh lebih baik dari tiga rekannya tadi. Pemuda asal Cianjur ini bisa berkomunikasi dengan lancar. Bagas juga dapat bercerita secara runut mengenai apa yang terjadi di dalam pabrik, meski sesekali terlihat bibir dan tangannya bergetar. "Kami pernah diancam dengan senjata api," ujarnya.
Koordinator Eksekutif KontraS, Haris Azhar mengatakan korban penyekapan buruh pabrik panci ini masih trauma berat. "Mereka masih ketakutan," katanya. (Baca juga: @SBYudhoyono mengecam perbudakan buruh panci)
RAMADHANI
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Berita Lainnya:
Akun Vitalia Sesha Pamer Foto di Twitter
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Buruh Pabrik Panci yang Disekap Layak Dapat Rp 1 M
Yuki, Bos Perbudakan Buruh, Masih `Dilindungi`
Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar
Berita terkait
Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM
26 Januari 2022
Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.
Baca Selengkapnya5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana
25 Januari 2022
Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.
Baca SelengkapnyaDitanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk
24 Januari 2022
Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat
24 Januari 2022
Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat
24 Januari 2022
Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.
Baca SelengkapnyaBupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan
24 Januari 2022
Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Semua Negara Harus Bersatu Hadapi Perbudakan
14 Maret 2017
Jusuf Kalla menuturkan masih banyak praktek perbudakan yang terjadi di dunia.
Baca SelengkapnyaPerbudakan ABK Indonesia, Pemerintah Didesak Rativikasi
4 Maret 2017
Sekjend Indonesian Fisherman Assosiation, Jamaludin Suryahadikusuma, menilai peran pemerintah dalam menangani kasus perbudakan ABK Indonesia lemah.
Baca SelengkapnyaAktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia
4 Maret 2017
Aktivis burus asal Taiwan datang ke Indonesia untuk mengetahui secara langsung kondisi keluarga para ABK yang bermasalah di Taiwan.
Baca SelengkapnyaTokoh Lintas Agama Tolak Perbudakan Gaya Baru
20 Februari 2017
Firmanzah mencontohkan praktek perbudakan modern dari kegiatan perdagangan organ.
Baca Selengkapnya