Ini Pengakuan Gadis Bercadar Pemotong 'Burung'  

Reporter

Selasa, 21 Mei 2013 16:49 WIB

Petugas kepolisian menggiring tersangka N, pemutilasi alat kelamin laki-laki di polsek Pamulang,Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang Selatan--Neng Nurhasanah, tersangka pemotongan 'burung' Abdul Muhyi, 21 tahun, mengaku mengenal korban lewat missed call di telepon selulernya sekitar tiga bulan yang lalu. "Awalnya karena missed call, terus berlanjut SMS-an," katanya saat diperiksa penyidik di Polsek Pamulang, Selasa 21 Mei 2013.

Saat berkenalan lewat telepon itu, Muhyi selalu memanggil Neng Nurhasanah dengan nama Umay. "Saya tidak tahu Umay itu siapa, tapi karena dia terus sebut nama Umay ya udah saya iyakan saja," katanya. Ternyata komunikasi yang intens via telepon seluler itu berlanjut dengan ajakan pertemuan.

Menurut Neng, Muhyi seringkali mengajaknya bertemu, tapi ia selalu menolak. Tapi, ajakan pada Senin malam 13 Mei 2013 tak bisa ditolak lagi oleh wanita berusia 22 tahun itu. "Saya tidak enak karena janjian sebelumnya tidak pernah jadi," katanya. Senin malam sekitar pukul 7.00 malam mereka janjian ketemu di depan kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Untuk menemui Muhyi, Neng mengaku ia harus naik angkutan umum dari Kosambi hingga Pamulang. "Jam 7.00 saya sampai di depan Unpam dan di sana Muhyi sudah ada menggunakan motor," katanya.

Setelah itu, Muhyi mengajaknya berkeliling. Sejumlah lokasi yang sepi di Sawangan hingga Pamulang disinggahi. "Ia selalu mengajak saya ke tempat yang sepi dan mengajak begituan (berhubungan intim)," kata Neng.

Selama perjalanan mereka malam itu, Neng mengaku dua kali dipaksa berhubungan badan. Pertama kali Muhyi melakukannya di toilet sebuah Masjid. Masjid tersebut, kata Neng, mereka singgahi setelah lama berputar putar di sekitar Sawangan dan Pamulang. "Karena saya bukan orang sini (Pamulang) saya tidak tahu nama Masjid dan lokasinya dimana," katanya.

Muhyi memaksa ikut masuk ketika Neng masuk kedalam toilet untuk buang air kecil. "Di dalam toilet menyingkap kan rok saya dan memasukkan alat kelaminnnya hingga beberapa kali, tapi belum tuntas keburu ada orang datang," katanya.

Aksi bejat Muhyi tersebut ternyata dicurigai oleh warga setempat. Mereka mengusir kedua muda mudi itu. "Cepat pergi dari sini, kalau tidak kami panggilkan ketua RT," kata Neng menirukan warga yang memergoki mereka indehoy di area masjid tersebut.

Gagal melampiaskan nafsunya membuat Muhyi penasaran. Ia terus mengajak Neng berputar putar mencari lokasi yang strategis. "Perjalanan kami cukup jauh, saya dibawa ke Sawangan, Pondok Cabe dan Cirendeu," kata Neng.

Di tengah perjalanan yang sepi, kata Neng, Muhyi menghentikan motor Yamaha Vega nya. Ia mengajak Neng untuk berhubungan intim lagi. Karena dipaksa, akhirnya Neng mengikuti kemaun Muhyi tersebut. "Di situ ia melakukannya sampai tuntas dan keluar spermanya," kata Neng.

Setelah selesai, kata Neng, Muhyi malah memberinya uang. "Tapi pemberian uang itu saya tolak," katanya. Muhyi sempat mengatakan jika ia sudah tidak perawan lagi. "Kamu sudah tidak perawan lagi yah," kata Muhyi seperti ditirukan Neng.

Mendengar perkataan seperti itu, Neng mengatakan, jika ia masih perawan dan belum melakukan hubungan intim dengan siapapun. Sekitar pukul 4.00, Muhyi mengajak Neng makan nasi Goreng di depan Universitas Pamulang. Setelah makan, Muhyi meminta agar Neng pulang dengan naik angkutan umum. "Dia beritahu saya naik angkot apa untuk pulang dan memberi ongkos juga," kata Neng.

Menjelang perpisahan pada pagi buta tersebut, Neng berbisik kepada Muhyi untuk melihat 'burung'-nya yang terakhir. Mendengar permintaan aneh itu, Muhyi langsung mengajak Neng masuk ke dalam kantin kosong dan sepi di depan Unpam. "Di situ ia membuka celananya dan ketika 'burung'-nya menegang langsung saya potong," kata Neng.

Saat 'burung'-nya dipotong, menurut Neng, Muhyi seperti tidak kesakitan. "Dia cuma bilang kok kamu melakukan hal itu, kamu dendam yah," kata Neng menirukan ucapan Muhyi saat itu.

Muhyi, kata Neng, sempat memakai celana sendiri. "Saat itu saya bingung mau ngapain, terus gimana dong, kita ke rumah sakit aja yuk," katanya kepada Muhyi. Karena semakin lama, luka diselangkannya semakin sakit dan perih, Muhyi meninggalkan Neng dan membawa motornya sendiri ke Puskesmas Pamulang yang ada di depan kampus Unpam tersebut.

JONIANSYAH

Topik Terhangat:

Menkeu Baru
| PKS Vs KPK | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Baca juga:
Gadis Bercadar Potong 'Burung' dengan Cutter

Kronologi Pemotongan 'Burung' oleh Gadis Bercadar

Gadis Bercadar Sempat Membantah Potong 'Burung'
Diajak Mesum, Gadis Bercadar Nekat Potong 'Burung'

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

16 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya