TEMPO.CO , Jakarta:Rumah Sakit Port Medical Centre, Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), mengakui mengalami kerugian dalam selisih perhitungan yang ditagihkan dan yang dibayarkan sekitar 20 persen selama bulan April dalam layanan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diverifikasi oleh PT Askes.
Menurut Kepala Rumah Sakit Port Medical Center, Tien Astari, pihaknya memang belum selesai melakukan perhitungan menyeluruh. Namun berdasarkan perkiraan, kerugian layanan KJS mencapai sekitar 20 persen. "Misalnya dalam satu kasus cedera kepala akibat kecelakaan pasien dirawat sekitar 11 hari di ICU mencapai biaya Rp 16 juta, namun yang diganti hanya Rp 2,1 juta," ujarnya kepada Tempo di ruang kerjanya, di RS Port Medical, Selasa 21 Mei 2013.
Ia menjelaskan, setiap bulan sejak Oktober tahun lalu, pasien rawat jalan KJS yang dilayani sekitar 5-20 orang. Sedangkan pasien rawat inap KJS mencapai 2-5 orang. Karena keterbatasan ranjang yang tersedia di RS Port Medical. "Kelas tiga kami hanya 11 bed," kata dia.
Dibenarkan oleh Herdian Pangarso, Wakil Kepala Admin dan Keuangan RS Port Medical, tarif yang digunakan dalam sistem pembayaran Ina-CBGs melalui PT Askes tidak manusiawi. Dan setelah pihaknya melakukan konfirmasi ke pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dirinya mendapatkan informasi bahwa tarif Ina-CBGs berdasarkan data tahun 2009. "Dokter umum hanya dibayarkan Rp 2.000 per pasien, dokter spesialis Rp 12.000, sudah berapa kali inflasi dan kenaikan obat sejak tahun 2009," tuturnya.
Herdian juga menambahkan, dirinya pernah menemukan salah satu pasien yang meminta pendaftaran KJS ketika anaknya sedang menjalani rawat inap di ruang VIP. Menurutnya, hal ini perlu disadari oleh pihak Pemprov DKI Jakarta bahwa pelayanan KJS belum tepat sasaran. Sebab pihaknya juga pernah menemukan pasien yang tiba-tiba mengajukan KJS ketika mengetahui biaya rawat inapnya mencapai jutaan rupiah. "Sedangkan dokter-dokter kami dibayar tidak wajar, sebenarnya tidak masalah jika kami melayani pasien yang tidak mampu," katanya.
Hendrian kemudian membandingkan dengan program Gakin di bawah Gubernur Fauzi Bowo, menurutnya data Gakin lebih tepat sasaran dengan SKTM yang telah melalui pemeriksaan RT/RW setempat. Selain itu, kerugian per tahun yang ditanggung oleh RS Port Medical hanya berkisar antara 2 - 5 persen. "Kami tidak menyebutkan itu kerugian, tetapi biaya yang kami tanggung dalam pelayanan kepada pasien yang tidak mampu, karena jumlahnya kecil sekali," dia menambahkan.
Tien dan Herdian berharap agar ke depannya, tarif yang digunakan dalam layanan KJS bisa diperbaiki oleh Pemprov DKI Jakarta, sehingga pihaknya bisa memberikan layanan yang bermutu kepada pasien KJS. Selain itu, mereka juga mengimbau agar semua pihak yang terkait layanan KJS bisa mengedukasi pasien agar mengikuti peraturan KJS, terutama bagi pasien mampu agar tidak menggunakan layanan KJS.
Sejak Ahad, 19 Mei 2013, sebanyak 16 rumah sakit di DKI Jakarta dikabarkan mundur dari program KJS. Alasan utamanya, persoalan sistem pembayaran RS oleh Pemprov DKI Jakarta yang jumlahnya tidak penuh sesuai dengan klaim rumah sakit. Namun setelah dikonfirmasi, RS Port Medical tak pernah menyatakan mundur baik secara lisan maupun tulisan.
FIONA PUTRI HASYIM
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh
PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami
Di Prancis Ada Masjid Gay
Berita terkait
Capaian di Bidang Kesehatan, Anies Baswedan: Mulai Dari JKN hingga Rumah Sehat
9 Oktober 2022
Anies Baswedan mengatakan peningkatkan layanan kesehatan warga melalui transformasi pelayanan RSUD di Jakarta dilakukan di berbagai aspek.
Baca SelengkapnyaPetuah Ahok untuk Kepala Dinas Kesehatan, Ini Isinya
16 Agustus 2015
Ahok mengakui kesadaran masyarakat untuk berasuransi makin tinggi.
Baca SelengkapnyaAhok Larang Penerima KJP Dapat KIP
4 November 2014
Ahok menolak Kartu Indonesia Pintar digunakan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBPJS : Kartu Indonesia Sehat Hanya Brand Baru
30 Oktober 2014
Menurut Tono, Kartu Indonesia sehat akan dikelola oleh BPJS.
Baca SelengkapnyaPuan Jajaki Gabung KIS dengan BPJS
30 Oktober 2014
Menurut Puan, Kartu Indonesia Sehat Berbeda Dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Baca SelengkapnyaKritik terhadap Program Kartu Indonesia Sehat
29 Agustus 2014
Pada umumnya para politikus, masyarakat, dan media massa beranggapan bahwa masalah kesehatan di negeri ini adalah masalah sulitnya orang miskin mendapatkan pelayanan pengobatan ketika sakit. Karena itu, konsep penyelesaiannya adalah menambah rumah sakit, puskesmas (balai pengobatan), penyediaan dokter, dan skema pembiayaan kesehatan bagi orang miskin. Joko Widodo mungkin pernah berhasil dengan program Kartu Sehat di Kota Solo dan beranggapan bahwa cara itu juga akan berhasil diterapkan di seluruh Indonesia. Untuk itu, dia mengajukan konsep Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tapi Indonesia bukanlah Solo atau Jakarta, yang mempunyai sarana pelayanan pengobatan yang cukup dan sarana transportasi serta komunikasi yang sudah baik.
Punya KJS, Warga Tetap Bayar Biaya Persalinan
12 Juni 2014
Darsinah harus membayar biaya persalinan, padahal memegang Kartu Jakarta Sehat.
Baca SelengkapnyaJokowi Dicurhati Pasien Soal KJS di RS Pasar Rebo
18 Maret 2014
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyambangi RSUD Pasar Rebo untuk mengecek pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat.
Baca SelengkapnyaKisah Pasien KJS yang Sempat Ditolak 3 RS
18 Maret 2014
Pada Senin, 17 Maret 2014, tiga rumah sakit dilaporkan menolaknya dengan berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaAda JKN, Pasien KJS Tetap Dilayani
6 Januari 2014
JKN justru menambah kuota penerimaan bayar iuran.
Baca Selengkapnya