TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan sikap untuk mempertahankan Blok A Pasar Tanah Abang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengatakan Gubernur DKI Joko Widodo dan dirinya akan tetap memperjuangkan hak Pemerintah DKI terkait dengan pengelolaan Blok A Tanah Abang yang kini disengketan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dia tidak gentar mengambil sikap tersebut walau harus berhadapan dengan bos PT Priamanaya DJan International, pengelola Blok A, yang juga Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz.
"Ini bukan masalah Menpera, tapi dengan PT Priamanaya DJan International (PDI)," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 22 Mei 2013. (Baca: Sengketa Blok A, PD Pasar Jaya Serahkan Duplik)
Ahok mengatakan dirinya tak gentar meski Djan Faridz tahun lalu mendirikan Posko Jokowi-Ahok pada saat Ahok dan Jokowi mencalonkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Djan bahkan memberi fasilitas tempat kepada tim sukses Ahok dan Jokowi di sebuah rumah di Menteng. Djan juga dikenal pendukung Ahok dan Jokowi. "Kami tidak berkepentingan, tidak bisa minta apa-apa kepada kami," katanya.
Menurut dia, kedekatan keduanya dengan Djan Faridz tak akan berpengaruh dalam sengketa Blok A Tanah Abang. "Dengan Menpera berhubungan baik, tapi tidak ada hubungannya dengan usaha dia," katanya. Terlebih, kata dia, sengketa itu diperkuat dengan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. "Hukum ya hukum, teman ya teman."
Awalnya, PT PDI menggugat PD Pasar Jaya karena sengketa perjanjian kerja sama antara PT PDI dan PD Pasar Jaya dalam pembangunan dan pengelolaan Blok A. Namun PD Pasar kemudian mengajukan audit investigatif kepada BPKP. Hasilnya, ditemukan bahwa perjanjian itu malah merugikan negara sebesar Rp 179 miliar. Sampai kini Pengadilan Negeri Jakarta Timur belum memutuskan sengketa kasus Blok A ini. (baca: DPRD Tunggu Penjelasan Priamanaya)
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
2 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
4 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLittle Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung
23 hari lalu
Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
33 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
33 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaZulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan
44 hari lalu
Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.
Baca SelengkapnyaSejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian
45 hari lalu
Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
47 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaPasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung
48 hari lalu
Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
51 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca Selengkapnya