Tarif Angkot di Kota Bogor Naik 25 persen

Reporter

Jumat, 21 Juni 2013 22:16 WIB

AP Photo/Dita Alangkara

TEMPO.CO, Bogor--Organisasi Angkutan Kendaraan Darat (Organda) Kota Bogor, akan memberlakukan kenaikan tarif angkutan perkotaan (angkot) di Kota Bogor sebesar 25 persen dari sebelumnya. Hal tersebut merupakan imbas dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ditetapkan pemerintah pusat, Sabtu (22/6), dini hari.

Ketua Organisasi Angkutan Kendaraan Darat (Organda) Kota Bogor, Muhammad Ischak mengatakan, jika pemerintah pusat tetap menaikkan harga BBM, maka tarif angkot di Kota Bogor akan naik sebesar 25 persen. "Pemberlakuan tarif angkot akan dilakukan setelah Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM," kata dia, Jumat 21 Juni 2013.

Menurutnya, tarif awal angkutan perkotaan yang berlaku di Kota Bogor yakni Rp2000 yang naik menjadi Rp2500, bahkan Surat keputusan (SK) dari Waki Kota pun sudah disiapkan, "Keniakannya sebesar Rp 500 dan mudah mudahan tidak lebih karena ketetapan SK nya sudah ada," tutur dia.

Menurutnya, kenaikan tarif angkot itu sudah disepakati antara pengusaha angkutan, Dinas Perhubungan Kota Bogor, dan organisasi angkutan. "Untuk mengantisipasi kenaikan BBM, kami sudah melakukan rapat. Dalam rapat yang diikuti beberapa elemen itu disepakati kenaikan tarif angkot berkisar 25 persen," Kata dia.

Tapi ada beberapa jalur angkot yang tarifnya lebih tinggi dari Surat Keputusan (SK) Walikota Bogor, seperti trayek 05 Cimahpar-Ramayana, trayek 16 Pasar Anyar-Salabenda, trayek 02 Sukasari-Bubulak, dan trayek 03 Terminal Baranangsiang-Bubulak, trayek 19 Bubulak-Kencana, trayek 20 Pasar Anyar-Kencana. "Tarifnya naik mulai dari Rp3000 menjadi Rp5000. Tarif ini berlaku sesuai mekanisme pasar atau disesuaikan dengan jarak, seperti ke wilayah pinggiran," terangnya.

Menurut dia prinsipnya Organda akan mengajukan kepada sopir dan pengusaha bahwa tarif angkot tidak lebih dari Rp 500. "Karena kenaikan ini sudah dipertimbangkan. Kalau kenaikan tarifnya terlalu tinggi juga penumpang akan beralih ke moda transportasi lain," pungkasnya.

Sementara itu, Rahmat, 32 tahun, salah seorang sopir angkot 09 mengaku dengan kenaikan BBM dari Rp 4500 menjadi Rp 6500, kenikan tarif angkot yang hanya Rp500 itu terlalu kecil, terlebih lagi karena jalur Sukasari-Warung Jambu sering terjadi kemacetan.. "Kalau macet BBM bensin pun boros dan kami tidak mau nombok setoran haya gara-gara naik Cuma Rp 500 saja," kata dia.

Dia berharap kenaikan tariff angkutan tersebut sebesar Rp 1000, yang sudah bisa dianggap unyuk menutup keniaka BBM dan kondisi kemacetan arus lalulintas di Kota Bogor. "kenapa tidak naik Rp 1000 saja, lagian jika tanggung jika harus ada kembalian Rp 500," katanya.

M SIDIK PERMANA

Terhangat:

Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah

Berita lainnya:

Malam Ini Pengumuman Harga BBM Bersubsidi Naik
Pensil Bluetooth dan Gelang Komunikasi di SBMPTN
Soal Asap, Menkokesra: Singapura Jangan Mengeluh
Ada Soal Luthfi Hasan di Ujian, PKS Protes SMK

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

47 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya