TEMPO.CO, Jakarta-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mencoret 52 lurah dan camat karena tidak lolos seleksi dalam lelang jabatan yang dia gagas untuk mereformasi birokrasi. Lurah yang dicopot sebanyak 39 orang, sedangkan camat 13 orang. "Mereka akan digeser ke posisi lain," kata Jokowi di Balai Kota, Rabu 26 Juni 2013, kemarin.
Jokowi merasa puas atas hasil seleksi terbuka tersebut. Menurut dia, lewat seleksi ini, banyak bibit unggul yang muncul setelah selama bertahun-tahun terhalang oleh mekanisme seleksi tertutup. Pemerintah DKI kini memiliki database sumber daya manusia yang sewaktu-waktu bisa untuk mengisi pos-pos dalam pemerintahan. Hanya, kata dia, ada beberapa hal dari aturan lelang ini yang perlu diperbaiki agar bisa diterapkan pada posisi lain.
Menurut Jokowi, proses lelang berjalan terbuka dan jujur. "Tidak akan ada iri bagi yang digeser karena sudah sesuai prosedur," ujarnya. Rencananya, hari ini Jokowi melantik 267 lurah dan 44 camat terpilih di Balai Kota. Proses seleksi yang dimulai pada April lalu itu diikuti 282 calon camat dan 670 calon lurah.
<!--more-->
Badan Kepegawaian Daerah Jakarta, kemarin pagi, sudah mengirim surat kepada camat dan lurah yang lolos seleksi untuk dilantik. Seluruh posisi camat-lurah akan diisi wajah baru. “Kalau peserta yang tidak dapat surat hingga malam nanti (tadi malam), berarti belum lolos," kata Kepala Bidang Pengembangan BKD Chaidir. Nama-nama lurah dan camat yang lolos akan langsung diunggah ke situs resmi BKD Jakarta seusai pelantikan.
Chaidir menjelaskan, lurah dan camat terpilih merupakan hasil penilaian dari tingkat provinsi hingga kota administrasi. Mereka mengikuti berbagai tes sejak April hingga terakhir uji publik pada Selasa lalu.
Selain ada yang dicopot, ada peserta yang langsung dipromosikan naik posisi. Bahkan, menurut Chaidir, dari peserta yang ikut lelang, ada yang naik pangkat menjadi eselon II. ”Pegawai yang bagus akan jadi asisten deputi," ujarnya. Mereka yang dipromosikan adalah peserta dengan nilai terbaik. Hanya, dia belum bisa membuka nama-nama tersebut.
Camat Pasar Rebo, Premi Lasari, yang memperoleh nilai tertinggi dengan skor 276,49, sampai kemarin sore belum menerima undangan pelantikan. "Saya belum tahu," kata camat yang sudah 2,5 tahun menjabat itu.
<!--more-->
Dalam ujian lelang jabatan camat dan lurah, nilai Premi melebihi syarat untuk menjadi camat atau lurah. Namun, saat ditanya apakah ia akan naik pangkat terkait dengan nilai yang diperolehnya, Premi juga menjawab tidak tahu.
Lurah Pasar Minggu, Chairussalam, sampai kemarin sore juga belum mendapat undangan pelantikan. Dia yakin bakal terpilih kembali, bahkan bisa naik jabatan. "Saya optimistis jadi camat," ujarnya. Sebab, dia mendapat nilai yang tergolong tinggi, yaitu 201,23 alias peringkat ke-18 dari seluruh peserta. "Itu sudah skor camat," ujarnya.
SYAILENDRA | AFRILIA SURYANIS | ATMI PERTIWI | NURHASIM
Topik terhangat:
Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Persija vs Persib | Penyaluran BLSM
Berita lainnya:
PKS: Dakwaan Luthfi Aneh dan Lucu
Mabes: Dua Polisi Tertangkap Bawa Rp 200 Juta
Polisi Tetapkan 9 Tersangka Pembakar Hutan
Lirik Nakal 'Rekening Gendut' Iwan Fals