Ahok Geleng Kepala DPRD Tunda Tarif Baru Angkutan

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 9 Juli 2013 10:41 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelengkan kepala ihwal penundaan kenaikan tarif angkutan umum paska kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. "Tanya ke Dewan Perwakilan yang terhormat itu saja," ujar Ahok di Balai Kota.

Pemberian insentif merupakan kompensasi kenaikan bahan bakar minyak agar sopir tidak terlalu berat. "Saya bingung ini, gak tahu lah, kami tunggu saja" kata Ahok.

Ahok mengatakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak telah mempengaruhi para sopir. Apalagi penetapan kenaikan tarif angkutan tak segera disetujui oleh Dewan Perwakilan Rayat DKI Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan kenaikan tarif angkutan bus kecil naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000, bus sedang naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.

Sejumlah sopir memang sudah mengeluhkan dampak kenaikan harga BBM. Rudi, 49 tahun, terpaksa menahan keinginan membelikan baju baru untuk lebaran dua anaknya. "Padahal saya sudah rugi sampai Rp 80 ribu per hari," kata sopir M12, Terminal Pasar Senen-Kota ini pada Senin, 8 Juli 2013.

Rudi mengeluhkan sikap DPRD yang lambat padahal kebutuhan harga beras dan makanan lain sudah naik memasuki bulan Ramadan. Warga asli Tegal ini menjelaskan pendapatan kotornya mencapai Rp 400 ribu per hari. Ketika bahan bakar minyak belum naik dia mengeluarkan uang Rp 120.000 per hari untuk premium. Sekarang, Rudi yang tinggal bersama istri dan dua anaknya di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat harus mengeluarkan Rp 190 ribu per hari.

"Nah kekurangan bensin yang Rp 70.000 itu dipotong dari pendapatan," katanya. Dia mengaku membawa pulang Rp 80 ribu per hari. "Malah bos menaikan uang setoran karena onderdil naik."

Rudi pun tak bisa menaikan tarif sepihak. Pasalnya, dia bisa ditilang Dinas Perhubungan. Apalagi dia pernah sekali ketahuan. Izin jalannya pun ditahan. “Untuk menebus disidang harus membayar denda Rp 100 ribu.”

Ketua DPRD Jakarta Ferrial Sofyan mengatakan Rapat Pimpinan pada Senin 8 Juli 2013 belum menyepakati kenaikan tarif ini. Meski Dinas Perhubungan sudah menjelaskan jaminan yang sebelumnya diminta, Dewan belum setuju menaikan tarif.

Politikus Kebon Sirih menahan kenaikan untuk meminta jaminan pelayanan angkutan seperti peremajaan, angkot tidak mangkal, dan keamanan. Hal lain yang dipermasalahkan Dewan yakni merasa aneh dengan hitungan kenaikan tarif.

SYAILENDRA

Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh

Terpopuler
iPhone 5 Dibenci, Samsung Galaxy S4 Dicinta
iPhone Murah Dikabarkan Telah Diproduksi
Raksasa Internet Bekerja Sama Berantas Pornografi

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya