Wartawati Korban Pemerkosaan Merasa Ditekan Polisi

Rabu, 10 Juli 2013 09:56 WIB

studlife.com

TEMPO.CO, Jakarta- Wartawati yang menjadi korban pemerkosaan di Jakarta Timur mengaku mendapat tekanan saat diperiksa penyidik. Tekanan itu sudah ia rasakan sejak diperiksa pertama kali. "Penyidik sepertinya meminta saya untuk mengakui kalau pemerkosaan itu tidak ada," kata korban ketika dihubungi kemarin lewat telepon.

Menurut korban, seluruh keterangannya yang disampaikan kepada penyidik adalah benar, termasuk pemerkosaan yang menimpanya. Hanya satu keterangan yang diakui tidak sesuai dengan fakta. "Waktu diperiksa pertama kali, saya memang bilang berjalan seorang diri, padahal saya diantar oleh CK," katanya.

Korban mengakui, dia memiliki hubungan khusus dengan CK. Dia tidak ingin hubungan itu diketahui suami. Karena itu, dia berbohong untuk menutupi kedekatannya dengan CK. "Lagi pula, kejadian yang menimpa saya tidak ada kaitannya dengan CK," kata korban.

Korban juga menyesalkan pemberitaan media massa yang dinilainya cenderung membelokkan fakta. "Media lebih suka menyorot hubungan saya dengan CK daripada pemerkosaan itu sendiri," katanya.

Pemerkosaan yang menimpa korban terjadi pada 20 Juni 2013, sekitar pukul 18.20. Saat itu korban baru meninggalkan kantor bersama CK. Mereka berpisah di gang yang berada di samping halte busway Jalan Pramuka. "Kami berpisah di tengah gang itu," katanya.

Korban lalu meneruskan perjalanan ke arah Jalan Pramuka, sedangkan CK keluar dari gang ke Jalan Utan Kayu. Saat korban berjalan seorang diri, muncul seorang pemuda yang diperkirakan berusia 19 tahun. Pemuda itu memukuli korban, lalu memperkosanya. "Kejadian ini benar-benar terjadi, saya tidak bohong," kata korban.

Kepala Sub-Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, membantah kabar telah menekan wartawati yang menjadi korban pemerkosaan. "Tidak ada tekanan itu," ujar Herry. (Baca: Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal)

Menurut Herry, hari ini tim penyidik Polda Metro Jaya akan memanggil korban untuk diperiksa. "Pemeriksaan akan melibatkan psikiater," katanya. Menurut dia, penyidik membutuhkan pendapat psikiater untuk menilai apakah keterangan korban bisa dipercaya atau tidak. "Sebab, dari hasil tes lie detector, yang bersangkutan berbohong."

Sebelumnya, korban sudah pernah diperiksa oleh penyidik Polres Jakarta Timur. Ketika itu, penyidik mengaku menemukan kejanggalan, karena korban kerap mengubah-ubah keterangan. Ini yang membuat polisi sempat ragu ihwal terjadinya pemerkosaan.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik, kata Herry, penyidik juga tidak menemukan tanda-tanda bekas pemerkosaan. "Tidak ditemukan sperma di pakaian korban," katanya. (Simak: Teman Wartawati Korban Perkosaan Bantah Polisi)

SUSENO | M. ANDI PERDANA

Berita Terpopuler Lainnya

Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden

Arab Saudi Penggal Kepala Pembunuh

Terpisah Benua, Anjing Ini Akhirnya Bertemu Tuannya

Venezuela Siapkan Suaka untuk Snowden

Ayesha Farooq, Pilot Perempuan Pertama di Pakistan




Berita terkait

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

32 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

38 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

49 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

51 hari lalu

Perkosaan kepada Turis Kembali Terjadi di India, Ini 5 Negara Paling Berbahaya untuk Perempuan

Perkosaan kepada turis perempuan asal Spanyol di India mencoreng pariwisata di negara tersebut

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

58 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasien oleh Dokter di Palembang, Bukan Perkosaan Tapi Ini Kata Pelapor

Febriansyah, Pengacara TA menjelaskan kliennya yang sedang hamil tersebut bukan mengalami perkosaan oleh dokter MY.

Baca Selengkapnya

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

5 Desember 2023

Hamas Bantah Tuduhan Perkosaan dan Kekerasan Seksual dalam Serangan 7 Oktober

Hamas membantah tuduhan bahwa anggotanya melakukan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap warga Israel.

Baca Selengkapnya

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

5 Desember 2023

Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

3 Oktober 2023

Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo

Denis Mukwege, dokter kandungan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2018, mencalonkan diri sebagai presiden Kongo dalam pilpres Desember

Baca Selengkapnya

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

25 September 2023

PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas

Baca Selengkapnya

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

21 Juni 2023

Perkosa Anak 9 Tahun, Mantan Produser CNN Dihukum 19 Tahun Penjara

John Griffin, mantan produser televisi CNN, dihukum lebih dari 19 tahun penjara karena memperkosa anak perempuan berusia 9 tahun

Baca Selengkapnya