TEMPO Interaktif, Tangerang:Sekitar 6000 buruh PT. Panarub Industry, Selasa (19/10) melakukan mogok kerja di halaman Pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Mauk Pasar Baru, Gerendeng, Tangerang. Para buruh sepatu ini menuntut kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) yang tidak pernah mengalami kenaikan selama empat tahun terakhir ini. Akibatnya, kegiatan produksi pada hari itu berhenti total. Menurut Ketua Serikat Buruh Pekerja Panarub, Palman, aksi mogok ini dilakukan oleh sekitar 70 persen dari 12 ribu jumlah karyawan PT Panarub. Menurut dia, unjuk rasa ini merupakan jalan terakhir yang dilakukan para buruh karena tuntutan mereka selama ini tidak pernah dihiraukan perusahaan."Pihak perusahaan selalu beralasan sedang pailit dan merugi ketika kami meminta tuntutan kenaikan THR ini, padahal produksi sepatu dan pembangunan serta perbaikan gedung terus berjalan," Papar Palman.Menurut Palman, sudah empat kali Idul Fitri, para buruh tidak pernah mendapat kenaikan THR atau bonus lainnya. "Tuntutan kami kali ini agar THR dinaikan dari 5 persen menjadi 25 persen," ungkapnya. Menurut Palman, kenaikan 25 persen yang mereka tuntut adalah wajar jika melihat situasi dan kondisi perekonomian saat ini. "Apalagi THR sebesar 5 persen yang kami terima sejak 4 tahun terakhir ini tidak pernah naik," kata dia.Palman mengatakan masalah THR ini telah lama mereka tuntut dan minta secara baik-baik ke manajemen perusahaan. "Namun tidak pernah dihiraukan, bahkan pembahasan Biparted pada Rabu pekan lalu, tidak ada hasilnya," kata Palman. Menurut Palman, pihak buruh akan terus menuntut perusahaan agar mau menaikan THR sesuai dengan tuntutan mereka.Joniansyah - Tempo