TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini Jakarta ternyata memiliki banyak bank pengolahan sampah. Kepala Bidang Pengembangan Peran Serta Masyarakat, Ajang Pinem, mengatakan setidaknya ada sekitar 120 bank sampah yang berada di Ibu Kota.
Dia menyebut, bank sampah itu sebenarnya tidak bernilai ekonomis tinggi. "Yang penting masyarakat belajar memilah sampah," kata dia ketika dihubungi, Ahad, 21 Juli 2013.
Program itu intinya mengajak masalah memilah dan memasok sampah ke "bank" swadaya. Nasabahnya kemudian mendapatkan uang sebagai imbalan. Sementara itu keuntungan sebesar 15-20 persen akan digunakan untuk operasional bank.
Namun, ada satu syarat agar bank sampah bisa berfungsi maksimal, yaitu nasabahnya haruslah mencapai 1.000 sampai 1.500 orang. "Kalau tidak, biasanya bank tidak survive," kata dia.
Menurut Ajang, ada satu kasus anomali bank sampah di Setiabudi, Jakarta Selatan. Bank itu hanya memiliki lima nasabah tetapi bisa menghasilkan keuntungan. "Ternyata nasabahnya OB (office boy) semua, jadi sampah yang terkumpul banyak," kata dia.
Bank sampah seperti ini akan diuntungkan dengan berlakunya Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah. Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin mengatakan masyarakat yang mengelola sampah akan diberikan insentif. "Insentifnya bisa berupa dana, penghapusan retribusi, atau pengurangan pajak," kata Unu.
ANGGRITA DESYANI
Topik terhangat:
Front Pembela Islam | Hambalang Jilid 2 | Capres 2014 | Liverpool di GBK
Berita lainnya:
Pedagang Tenabang: Ahok Jangan Terlalu Kejamlah!
FPI Merasa Dikesankan Jadi Musuh Warga
'Perang Badar' KPK di Kasus Hambalang
Tangan Jahil Penumpang di Pintu Stasiun
Berita terkait
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
17 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaUji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?
53 hari lalu
Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?
Baca SelengkapnyaBegini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari
16 Februari 2024
Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.
Baca SelengkapnyaSampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi
1 Januari 2024
Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta
20 November 2023
Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan
22 Agustus 2023
Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi
27 Juni 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik
8 Juni 2023
Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaBapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue
21 Februari 2023
Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.
Baca SelengkapnyaTak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta
12 November 2022
Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan
Baca Selengkapnya