TEMPO.CO, JAKARTA - Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menggunakan dana operasional 0,1 persen dari total APBD. Total dana operasional yang digunakan Jokowi-Ahok ini sekitar Rp 26,6 miliar, diantaranya digunakan untuk kegiatan blusukan ke beberapa pelosok Jakarta.
"Tidak pernah dianggarkan dana (khusus) untuk blusukan," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Jakarta, Endang Widjajanti, di Balai Kota Jakarta, Senin 29 Juli 2013. Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Indonesia Transparansi Anggaran (Fitra) menyebutkan anggaran blusukan Jokowi di tahun 2013 mencapai Rp 26,6 miliar.
Menurut Endang, dana operasional untuk kepala daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Dalam aturan itu, 0,15 persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta tahun ini dapat dialokasikan untuk dana operasional.
Namun, atas kebijakan Gubernur Joko Widodo, dana operasional itu pun tidak diambil seluruhnya. Hanya sekitar 0,1 persen dari total APBD. "Sebenarnya lebih dari Rp 26,6 miliar. Namun kebijakan dari Pak Gubernur, dana operasional itu tidak diambil semuanya," ujarnya.
Dana operasional itu pun, menurutnya, bisa dipakai untuk kepentingan operasional kepala daerah ataupun wakil kepala daerah. Ia mencontohkan, seperti memberikan bantuan untuk masjid dan sebagainya. "Intinya, seluruh kepala daerah punya, bukan hanya Jakarta," kata Endang.
SUTJI DECILYA
Berita Ramadan:
Cuaca Ekstrim Jadi Ancaman Arus Mudik
Bimbo Masih Ngamen Saat Ramadan
Stasiun Televisi Berlomba Suguhkan Acara Ramadan
Acara Komedi Ramadan Diakui Masih Favorit
Berita terkait
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda
6 hari lalu
Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?
22 hari lalu
Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?
Baca SelengkapnyaJelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini
53 hari lalu
Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAPBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun
18 Februari 2024
Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.
Baca Selengkapnya5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan
7 Februari 2024
Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Pemberian Bansos Harus Disebut Atas Nama Negara, Begini Penetapan Bantuan Sosial
6 Februari 2024
Anies Baswedan menyebut penyaluran bansos harus disebut dana dari negara karena berasal dari APBN/APBD. Ia melakukan saat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMahfud Md cerita Seorang Bekas Ketua DPRD Diperas karena Tersandera Kasus Korupsi APBD
20 Januari 2024
Mahfud Md menyebut aparat itu memeras dengan janji tidak akan ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan korupsi APBD.
Baca SelengkapnyaGibran Sebut Hanya 2 OPD di Pemkot Solo yang Tak Capai Target Pendapatan Asli Daerah
18 Januari 2024
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut tidak tercapainya target PAD dalam APBD Kota Solo 2023 hanya ada di 2 organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca SelengkapnyaGibran Tanggapi Usulan Fraksi PDIP Agar Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo: Terima Kasih Masukannya
18 Januari 2024
Mendapat pertanyaan seputar usulan untuk mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo, Gibran hanya mengucapkan terima kasih.
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP DPRD Kota Solo Minta Gibran Mundur sebagai Wali Kota karena Sering Cuti untuk Pilpres
17 Januari 2024
Fraksi PDIP DPRD Solo mengusulkan agar Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri sebagai Wali Kota Solo. Hal ini buntut dari seringnya Gibran cuti.
Baca Selengkapnya