Tetap Macet di Tanah Abang, Rekayasa Entah Kemana

Reporter

Kamis, 25 Juli 2013 05:51 WIB

Pedagang kaki lima kembali berjualan di badan jalan KH Mas Mansyur, Pasar Tanabang, Jakarta, (15/7). Meskipun Pemprov DKI Jakarta telah menempatkan para PKL di Pasar Tanah Abang di Blok G, namun pedagang kembali berdagang di badan jalan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta--Pemberlakuan rekayasa lalu lintas tahap II di kawasan Pasar Tanah Abang belum membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari kendaraan yang masih menumpuk disepanjang jalan KH. Mas Mansyur menuju Blok A dan Blok B, yang mengharuskan pengguna jalan untuk memutar ke arah jalan Kebon Jati-Jati Bundar, melewati jembatan tinggi kemudian kembali lagi kearah Kebon Jati. Menurut pantauan Tempo, Rabu, 24 Juli 2013, kemacetan masih terlihat dari arah Sudirman/Karet menumpuk disekitar Blok Kebon Jati.

Kepala Seksi Pengawasan Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Harlen Simanjuntak mengatakan kondisi lalu lintas di pagi hari padat dan mengalir namun jumlah volume kendaraan berkurang daripada hari kemarin. "Orang sudah mulai tahu, kalau ke arah utara (Cideng dan Tomang) sudah melalui underpass, karena sudah tahu putar baliknya jauh jadi tidak melalui Blok A dan Blok B lagi," kata dia kepada Tempo, Rabu 24 Juni 2013.

Pada rekayasa tahap II ini, kendaraan dari KH Mas Mansyur yang ingin menuju Blok A dan Blok B diharuskan melewati jalan Kebon Jati, Jati Bundar, Jembatan Tinggi, lalu berputar masuk lagi ke Jalan Kebon Jati. Hal ini dilakukan untuk menghindari titik temu kendaraan dari arah Kebon Jati dan dari Arah KH Mas Mansyur yang bisa mengunci kemacetan.

Pelaksanaan tahap II ini hampir terlihat hasilnya, berdasarkan pantauan Tempo, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB jalanan di kawasan Tanah Abang sempat lancar karena Jalan Kebon Jati bisa dilalui 2 lajur. Namun ketika pukul 14.00 WIB, PKL nekat membuka dagangannya sehingga arus lalu lintas kembali tersendat karena hanya muat 1 lajur. Hari ini pun para pedagang tersebut juga mulai membuka lapaknya sejak pukul 10.00 WIB sehingga jalannya hanya bisa dilalui 1 lajur.

Mejelang sore, kemacetan terjadi dari arah di jalan KH Mas Mansyur, dari arah Cideng menuju Sudirman. "Sore terkunci tanjakan underpass memasuki Thamrin City. Dan dipengaruhi rel kereta api," kata Harlen.

Menurut Harlen, rekayasa lalu lintas ini bisa dilihat hasilnya setelah lebaran. Karena PKL bila memenuhi janjinya untuk tidak berjualan di jalan lagi maka jalan Kebon Jati bisa menampung 2 hingga 3 lajur.

LINDA TRIANITA

Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK

Baca juga:

Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar

Jenderal Rekening Gendut Tidak Etis Jadi Kapolri

Briptu Rani: 'Saya Terus Menuntut Keadilan'

FPI: Kami Bubar Sendiri Kalau Penegak Hukum Tegas

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

11 Januari 2024

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

4 Januari 2024

Proyek Jembatan Mampang di Depok: Sudah Bikin Tambah Parah Macet dan Banjir, Mangkrak Pula

Warga Kota Depok mengeluhkan dampak proyek pembongkaran dan pembangunan ulang Jembatan Mampang di Jalan Raya Sawangan yang diduga tengah mangkrak itu.

Baca Selengkapnya

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

30 Desember 2023

Baru Dilantik, Penjabat Bupati Bogor Ini Ditunggu Permasalahan dari Jalur Puncak sampai Parungpanjang

Kabupaten Bogor selalu ramai setiap akhir tahun, penjabat Bupati Bogor baru dilantik diminta langsung bekerja di kawasan Puncak, antisipasi kemacetan.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

5 Desember 2023

Kemenhub Antisipasi Kemacetan di Jalan Tol hingga Lokasi Wisata saat Libur Nataru

Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat libur Nataru mendatang agar memantau prakiraan cuaca.

Baca Selengkapnya

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

30 November 2023

Cerita Anak-anak yang Nikmati Banjir di Simpang Mampang Depok

Polisi jelaskan kronologi banjir yang surut dan meninggi lagi di Simpang Mampang, Depok, pada Rabu malam dan Kamis pagi 29-30 November 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

16 November 2023

Cerita Penonton Konser Coldplay asal Jawa Tengah: Perjuangan Setengah Tahun

Konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Rabu 15 November 2023, sukses menyedot banyak penggemarnya dari Jakarta dan luar Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

16 November 2023

Kemacetan Lalu Lintas Lagi Usai Bubaran Konser Coldplay di GBK

Arus lalu lintas di sekitar kawasan GBK Senayan terpantau macet pasca-konser Coldplay, Rabu menjelang tengah malam 15 November 2023.

Baca Selengkapnya