Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memang tak suka menggunakan voorijder atau pengawalan khusus saat bepergian. Jokowi mengerti masyarakat terganggu dengan adanya rombongan mobil bersirine itu. "Saya paling nggak senang kalau masyarakat terganggu karena kami lewat, tapi aturannya harus menggunakan itu," kata Jokowi di depan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri, Kamis, 25 Juli 2013.
Terlebih kemacetan di Jakarta yang luar biasa, membuat perjalanan bisa memakan waktu lebih dari dua jam. Mau tak mau, Jokowi kadang harus menggunakan voorijder. Namun, Jokowi pun punya batas toleransi pada pengawalnya. Dia mengaku tak suka pengawalan yang berjalan zig-zag sehingga menghabiskan badan jalan untuk rombongan gubernur.
Tak bisa protes dari dalam mobil, Jokowi malah mengisengi pengawalnya. Kejadiannya saat Jokowi pergi dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat. "Saya baru tahu kalau pindah wilayah pengawalannya juga ganti," ujar Jokowi.
Ternyata, pengawal barunya ini malah berjalan zig-zag yang membuat masyarakat terganggu. "Saya bilang saja sama sopir supaya belok kiri, voorijder tetap zig-zag," kata Jokowi. "Habis itu mungkin dia bingung karena yang dikawalnya hilang," ujar dia sambil terkekeh. Para peserta diskusi di Markas Polda Metro Jaya pun sontak tertawa.