Mengenal Vihara Ekayana Amara, Berawal dari Ruko

Reporter

Senin, 5 Agustus 2013 05:06 WIB

Vihara Ekayana Arama, pusat agama Buddha Indonesia di Tanjung Duren Jakarta, Minggu (4/8). Facebook/Ekayana Buddhist Centre

TEMPO.CO, Jakarta -Vihara Ekayana Amara hadir di RT 08/08 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tahun 1992. Semula, vihara menempati sebuah ruko di Jl Asem Raya.

"Beberapa tahun kemudian pengurus vihara membeli dua ruko di Jl Mangga II, dan mengubahnya menjadi vihara," ujar Sarjana, ketua RW 08.

Sarjana tidak tahu pasti, kapan vihara itu pindah. Yang ia tahu, vihara terus berkembang, dengan membeli ruko-ruko di sekitarnya, dan rumah warga yang terletak di sekelilingnya.

Vihara dibangun sedemikian rupa, dengan tinggi empat lantai. Lantai pertama untuk kegiatan kebaktian umat Buddha sekte Buddhayana. Lantai kedua adalah ruang serbaguna. Sedangkan lantai tiga dan empat adalah rumah abu.

Hampir seluruh pengunjung vihara adalah warga keturunan Tionghoa dari berbagai tempat di Jakarta. Pada hari-hari terentu, misang Ceng Beng -- persembahyangan untuk arwah leluhur -- Vihara Ekayana dipadati banyak pengunjung.

Saat itu, anggota non-jemaat Buddhayana juga bisa masuk untuk melakukan persembahyangan kepada leluhur yang abunya disimpan di dalam vihara. Hanya pada saat seperti itulah gerbang vihara terbuka lebar. Sedangkan pada hari-hari biasa, gerbang vihara relatif tertutup, dengan sangat sedikit kalangan non-jemaat yang masuk.

Arief Gunadi, supir Bhante Aryamaitri, tidak bisa sembarang masuk ke dalam vihara. Setiap hari ia hanya boleh berkeliling di lahan parkir, jika menunggu Bhante Aryamaitri -- kepela Ekayana Buddhist Center. "Jika saya sudah pulang, saya tidak boleh masuk lagi," ujar Arief.

Vihara, menurut Arief Gunadi, mempekerjakan lima pribumi dari berbagai daerah di Jawa Tengah sebagai cleaning services dan pembantu. Pekerja pribumi ini, lanjut Arief Gunadi, disebut 'anak dalam', dan tidak boleh sembarang keluar-masuk vihara.

Beberapa jam sebelum ledakan terjadi, seluruh 'anak dalam' telah keluar untuk melakukan perjalanan pulang kampung. (Lihat: Kronologi Ledakan di Vihara Ekayana)

REZA ADITYA RAMADHAN

Berita terkait:

Umat Vihara Tak Panik Saat Dengar Ledakan Bom
Polisi: Korban Ledakan Vihara Ekayana Hanya Lecet
Apa Motif Peledak Vihara Ekayana? Ini Kata Kapolda

Ketua RW: Hubungan Vihara-Masyarakat Sangat Baik

Berita terkait

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.

Baca Selengkapnya

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

17 Januari 2016

Penegakan Hukum Lemah, Gurauan Bawa Bom di Bandara Terus Berulang

Pelakunya dibebaskan polisi karena perbuatannya dianggap tidak memenuhi unsur pidana.

Baca Selengkapnya

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

29 April 2015

Penumpang Mengaku Bawa Granat, Batik Air Batal Terbang  

"Terlepas itu bercanda atau tidak, itu kami anggap sebagai ancaman penerbangan," ujar Head of Corporate Secretary Lion Air Kapten Dwiyanto Ambarhidayat.

Baca Selengkapnya

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

18 April 2015

Teror Bom Batik Air: Saat Koper Itu Dibuka, Rupanya Ada...  

Pesawat Batik Air BTK 6171 rute Ambon-Jakarta sempat mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.

Baca Selengkapnya

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

18 April 2015

Polisi Lacak Pengirim SMS Ancaman Bom di Batik Air

Kepolisian Resor Maros melacak keberadaan pengirim pesan singkat alias SMS yang mengabarkan ada bom di dalam pesawat Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

17 April 2015

Penumpang Batik Air yang Diancam Bom Sudah Tiba di Jakarta  

Penumpang Batik Air yang diteror bom tidak menerima kompensasi keterlambatan.

Baca Selengkapnya

Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

17 April 2015

Kronologi Ancaman Bom di Batik Air  

Di dalam pesawat Batik Air terdapat 122 orang, termasuk 6 kru dan pilot.

Baca Selengkapnya

Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

17 April 2015

Batik Air Dinyatakan Aman dari Bom  

Polisi melacak pengirim pesan singkat berisi ancaman bom di dalam pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

17 April 2015

Polisi Masih Telusuri Teror Bom Batik Air

Polri belum mendapatkan laporan detail mengenai ancaman bom tersebut.

Baca Selengkapnya

Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

17 April 2015

Ada Teror Bom, Batik Air Ganti Pesawat  

Secara psikologis memang harus ganti pesawat.

Baca Selengkapnya