TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resort Jakarta Selatan memastikan Ridho Saputra, pengemudi Kopaja 608 yang menabrak pagar rumah di Jalan Sinabung Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 8 Agustus 2013 lalu, tidak menyetir dalam keadaan mabuk.
“Sehat keadaannya,” kata Kanit Laka Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Polisi Sigit Purwanto, melalui pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 9 Agustus 2013. Sigit juga memastikan Ridho mempunyai surat izin mengemudi (SIM) meskipun hanya sebagai sopir pelapis. “Ada.”
Ridho mengemudikan bus jurusan Tanah Abang–Blok M bernomor polisi B 7467 EL dengan kecepatan tinggi di tikungan sehingga oleng dan menyerempet sebuah pohon. “Lalu bus melewati jalan turunan setelah itu naik, sempat agak terbang,” kata Panjalu Farid, saksi mata. Lantaran kehilangan kendali, bus lalu menghantam pagar.
Setelah itu, Ridho mencoba untuk melarikan diri. Namun, aksi pemuda 24 tahun itu berhasil dihentikan oleh petugas keamanan setempat. “Sopir yang ditangkap langsung diamankan sehingga enggak dihajar warga,” ujar Farid, 49 tahun. Kini, Ridho mendekam di penjara Polsek Jakarta Selatan.
Akibat insiden itu, lima orang menjadi korban. “Laki-laki dua orang, sedangkan sisanya perempuan,” ujar Farid, 49 tahun. Adapun kondisi fisik bus mengenaskan. Pada sisi kiri bagian depan rusak parah dan kaca pecah. Sedangkan pagar rumah tetangga Farid dihantam juga rusak berat. (Baca: 3 Kecelakaan Akibat Kopaja Brutal dalam Sebulan)
