Sidang Kasus 'Potong Burung' Abdul Muhyi Digelar  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Selasa, 20 Agustus 2013 07:49 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang kasus Abdul Muhyi, korban pemotongan kemaluan oleh wanita yang dikencaninya, mulai digelar di Pengadilan Negeri Tangerang hari ini, Selasa, 20 Agustus 2013. Muhyi yang sudah sembuh dari rasa sakitnya akan blakblakan mengungkapkan kejadian pada Mei lalu. "Muhyi siap mengungkapkan semua dan bicara apa adanya," kata Zaenal Abidin, pengacara Muhyi, kepada Tempo, pagi ini.

Menurut Zaenal, kasus yang menimpa kliennya merupakan tindakan terencana. Muhyi akan membongkar keterangan palsu tersangka Neng Nurhasanah, yang selama ini menyudutkan dirinya. "Muhyi menjadi korban pelampiasan dendam yang salah. Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," kata Zaenal.


Dia tak tahu Neng Nurhasanah sedang dendam pada siapa. Yang jelas, tersangka memotong kemaluan Muhyi dengan disengaja dan dipersiapkan. Pengakuan kepada penyidik bahwa tersangka dipaksa berhubungan intim itu bohong dan telah diputarbalikkan.

Zaenal mengungkapkan, jika kepada penyidik Neng mengaku pertemuan pada Senin, 13 Mei 2013, hingga Selasa, 14 Mei 2013, adalah yang pertama kalinya, ternyata itu bohong. "Faktanya, dua bulan sebelumnya, Neng minta diantar klien saya ke Tanah Abang untuk membeli baju. Malamnya mereka menginap di rumah teman Muhyi di Pamulang."


Proses perkenalan, kata Zaenal, juga bukan karena telepon Muhyi yang nyasar ke telepon Neng. Tapi telepon Neng yang duluan masuk ke telepon Muhyi. "Setelah itu, komunikasi berlanjut melalui pesan pendek," katanya.

Sejak awal, menurut Zaenal, Neng mengaku bernama Umay. Ia meminta polisi mencari motif di balik kasus pemotongan alat kelamin. "Jika karena sakit hati dan dendam, Neng sakit hati dan dendamnya kepada siapa? Jangan-jangan Muhyi hanya dijadikan sasaran pelampiasan, orang lain yang berbuat, Muhyi yang kena getahnya," ujar Zaenal.


Saat diperiksa penyidik Polsek Pamulang, Selasa, 21 Mei 2013, Neng Nurhasanah mengaku mengenal korban lewat miss call di telepon selulernya sekitar tiga bulan yang lalu. "Awalnya karena miss call, terus berlanjut SMS-an."

Versi Neng yang disampaikan kepada polisi, Muhyi sering kali mengajaknya bertemu, tapi ia selalu menolak. Namun, ajakan pada Senin malam, 13 Mei 2013, tak bisa lagi ia tolak. "Saya tidak enak karena janjian sebelumnya tidak pernah jadi," katanya. Senin malam sekitar pukul 19.00, mereka janjian ketemu di depan kampus Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.


Untuk menemui Muhyi, Neng mengaku harus naik angkutan umum dari Kosambi hingga Pamulang. "Jam tujuh saya sampai di depan Unpam (Universitas Pamulang), dan di sana Muhyi sudah ada," katanya. Setelah itu, Muhyi mengajaknya berkeliling. Sejumlah lokasi yang sepi di Sawangan hingga Pamulang mereka singgahi. "Ia selalu mengajak saya ke tempat yang sepi dan mengajak begituan (berhubungan intim)," kata Neng.

Selama perjalanan mereka malam itu, Neng mengaku dua kali dipaksa berhubungan badan. Pertama kali Muhyi melakukannya di toilet sebuah masjid. Masjid tersebut, kata Neng, mereka singgahi setelah lama berputar-putar di sekitar Sawangan dan Pamulang.


Advertising
Advertising

Di tempat sepi, kata Neng, Muhyi menghentikan sepeda motornya. Ia mengajak Neng untuk berhubungan intim lagi. Karena dipaksa, akhirnya Neng menurut. Lantaran jengkel, Neng memotong kemaluan Muhyi dengan cutter.

JONIANSYAH

Berita terkait

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

7 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

16 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

25 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya