Kampung Tanah Tinggi Jadi Lebih Bersih dan Rapi  

Reporter

Selasa, 27 Agustus 2013 14:54 WIB

Pekerja menyelesaikan rumah kampung deret di wilayah Jalan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kampung Tanah Tinggi I RT 14, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, siang itu sudah berubah. Permukiman yang tadinya padat dan kumuh ini menjadi tempat hunian yang bersih, asri, dan rapi.

Dalam pantauan pada pukul 10.30, permukiman yang kini bernama Kampung Deret Tanah Tinggi ini terlihat lebih lapang. Juga ada taman gantung di setiap teras rumah warga. Sebanyak 38 rumah dibangun dengan bahan permanen. Cahaya matahari pun kini lebih menyinari tiap-tiap rumah di kawasan kampung deret itu.

Di dekat pagar pembatas antar-rel kereta Stasiun Senen dihiasi berbagai tanaman. Dalam tiap-tiap pot tanaman itu bertuliskan "Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta".

Seorang wanita paruh baya terlihat sedang menyapu di halaman rumahnya, yang terletak tak jauh dari pintu masuk menuju kampung deret ini. Tak lama kemudian, wanita bernama Mardiyah, 53 tahun, ini menyirami tanaman di pot yang bertuliskan "Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta" itu.

"Biasa, nyiram dan bersih-bersih supaya terlihat rapi dan segar," kata Mardiyah, warga Tanah Tinggi I, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Di sudut lain, Nenti, 26 tahun, baru saja selesai menjemur pakaian. Nenti menjemur pakaian di pagar pembatas antara rel kereta api Senen dan Kampung Tanah Tinggi.

"Semenjak rumah kampung deret ini dibangun, saya jadi menjemur di sini," ujar Nenti. "Kalau dulu (sebelum kampung deret dibangun) jemur di depan rumah pakai tali tambang juga bisa. Tapi, kan, sekarang beda."

Rumah-rumah di sekitar RT 14 RW 01, Kampung Tanah Tinggi I, kini sudah terlihat baik. Perkampungan yang sebelumnya kumuh ini sudah tertata rapi dan bersih sejak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat Kampung Deret Tanah Tinggi bulan Mei lalu, setelah kebakaran besar terjadi di RT 14 pada Maret 2013.

Muhammad Yahya, 60 tahun, selaku Ketua Rukun Tetangga 14, mengatakan permukiman yang ia tempati sejak 60 tahun silam itu saat ini bukan tempat kumuh lagi. "Banyak cahaya masuk, dan lebih sehat," ujar Yahya.

"Kalau dulu, rumah-rumah di sini banyak yang hanya dari tripleks. Sekarang, kan, sudah permanen semua," kata Yahya. "Di setiap rumah pun sekarang sudah dilengkapi kamar mandi, baik rumah kecil maupun yang besar."

Dengan berubahnya lingkungan ini, masih menurut Yahya, kebiasaan warga Tanah Tinggi juga dituntut untuk berubah lebih bersih dan sehat. Yahya tidak ingin lingkungannya kembali kumuh karena kebiasaan buruk warganya, seperti membuat jemuran di sembarang tempat, mencuci baju di halaman rumah, dan buang sampah sembarangan.

"Bahkan saya imbau kepada yang berjualan agar menaruh kembali perlengkapan jualannya ke dalam rumah jika sudah malam," kata Ketua RT yang sudah menjabat sejak tahun 2004 ini. "Semoga kebiasaan 'kumuh' mereka hilang seiring perubahan lingkungannya yang kini lebih baik."

Yahya dan warganya akhirnya bisa merasakan apa yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membuat kampung deret. Rencananya, masih menurut Yahya, kampung deret besutan Jokowi akan dibangun sepanjang Jalan Tanah Tinggi I.

REZA ADITYA RAMADHAN

Terhangat:
Pasar Tanah Abang | Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie

Berita Terkait:

'Menjinakkan' Anak Wilayah Tanah Abang
Rencana Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang

Serah Terima Kunci Blok G Tanah Abang Dimulai

Alasan Pedagang Berebut Kios Blok G Tanah Abang

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

28 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

8 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

11 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

12 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

13 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

17 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

18 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya