TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan Tempo, Dimas Siregar, menjadi korban tabrak lari di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Rabu, 28 Agustus 2013, pukul 15.30 WIB. "Tempat kejadian berada tepat di bawah jembatan penyebarangan Halte Transjakarta Mangga Besar, di seberang Gedung Mandala, ke arah Harmoni," ujar rekan Dimas, Lendra, ketika dihubungi Tempo.
Lendra mengatakan, berdasarkan keterangan yang dihimpun dari lapangan, Dimas disenggol oleh kendaraan beroda empat. Tak ada yang tahu pasti jenis kendaraan yang menyenggolnya, karena jalan saat itu padat, namun sebagian mengatakan mobil pickup.
Sebelum kejadian, kata Lendra, Dimas baru saja melakukan liputan tentang kenaikan harga barang elektronik di Harco Glodok, Jakarta Barat. Ia yang tengah menuju Harmoni, tiba-tiba disenggol oleh kendaraan hingga jatuh di tengah jalan.
Ketika terjatuh, Lendra menambahkan, Dimas masih dalam keadaan sadar, karena berupaya untuk memindahkan motornya. Namun, ketika Dimas membuka helm, darah bercucuran dari hidung dan mulutnya. "Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Husada oleh salah seorang warga menggunakan motor. Ia sempat sadarkan diri ketika sampai rumah sakit," ujarnya.
Namun, beberapa saat setelah menjalani pemeriksaan di UGD, Dimas tak sadarkan diri dan telinganya mengeluarkan darah. Pihak rumah sakit kemudian melakukan CT (omputed tomography) scan. Perawat yang menangani Dimas menduga wartawan yang biasa bertugas di Jakarta Barat itu mengalami luka di kepala.
"Dimas sendiri, usai pemeriksaan (saat masih sadar), bilang ia merasa sesak di dada, bahu pegal, rusuk sakit, dan kepala pening," ujar Lendra. Hasil pemeriksaan sementara, kata Lendra, bahu kanan Dimas retak. Sekitar pukul 20.00, Dimas yang dalam kondisi lemah mulai siuman.
Hingga malam ini pihak dari PT Tempo Inti Media serta keluarga dan rekan-rekan menunggui Dimas di rumah sakit. Belum ada keterangan dari pihak kepolisian. Pihak Satlantas Polres Jakarta Barat tidak mengaktifkan telepon ketika dihubungi Tempo.
ISTMAN MP