Sejumlah petugas Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta memperingati sejumlah pedagang PKL di depas pasar Gembrong untuk tidak berjualan di pinggir jalan, Jakarta Timur, (13/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur Krisdianto memiliki beberapa taktik untuk membuat pedagang Pasar Gembrong tidak kembali ke jalan. Ia menyebut strategi ini sebagai Community Based Development, yakni ia mengajak para pedagang untuk turun tangan mengusir pedagang yang kembali ke jalan. Selama ini, gagalnya relokasi karena banyak pedagang yang kembali. "Kalau mau pasar ramai ya sabar dululah, kan butuh waktu, jangan sepi dikit, balik lagi ke jalan," ujar Krisdianto saat ditemui di kantornya, Jumat, 30 Agustus 2013.
Selain itu, Krisdianto juga berjanji akan melakukan promosi besar-besaran tentang Pasar Gembrong 'baru' di Pasar Cipinang Besar. Akan ada spanduk dan bentuk publikasi lainnya di sekitar Pasar Gembrong untuk memberi tahu warga tentang kepindahan para penjual mainan dan boneka tersebut.
Mengenai ruko yang menjual mainan di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Krisdianto mengatakan bahwa pihaknya dibantu Dinas Perhubungan akan melarang pembeli parkir di bahu jalan, namun diarahkan ke dalam pasar. "Nanti kan mereka akan malas jalan, jadi belanjanya di pasar, lagipula jumlah pedagangnya lebih banyak di pasar," katanya lagi.
Hari ini dilakukan pengundian kios relokasi untuk PKL Pasar Gembrong di Pasar Cipinang Jaya. Pengundian dipimpin langsung oleh Camat Jatinegara Syofian Taher. Sebanyak 105 pedagang mainan dan boneka mengikuti undian perdana ini. Pasar Cipinang Besar menyiapkan 130 unit kios bagi pedagang mainan dan boneka pasar Gembrong.