PPP Walkout, Pengamat: Tidak Ada Pengaruhnya

Reporter

Selasa, 3 September 2013 07:50 WIB

Gedung Balaikota (Kantor Gubernur) DKI Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro menyatakan aksi walkout yang dilakukan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) sia-sia. "Apa yang dilakukan PPP jika tidak diikuti partai lain tidak akan berpengaruh secara politik," ujarnya melalui pesan singkat pada Tempo, Senin, 2 September 2013.

Namun perlu diwaspadai, kata Siti, bila ke depan banyak partai yang mengikuti sikap PPP, pengaruhnya akan signifikan. "Signifikan relevansinya secara politik, terhadap relasi eksekutif dan DPRD," ujarnya.

Menurutnya, sikap walkout F-PPP DKI Jakarta adalah hasil gangguan komunikasi. "Masalah utama relasi institusi adalah komunikasi, sinergi, dan koordinasi," ujarnya. Ia mengatakan seni komunikasi dan sinergi antara eksekutif dan DPRD harus ditingkatkan untuk mencegah ini terulang. (Baca: Ahok Datangi Paripurna, Fraksi PPP Walk Out)

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Senin siang 2 September 2013 kemarin walk-out dalam rapat paripurna dengan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Agenda rapat membahas rancangan peraturan daerah pajak rokok dan Mass Rapid Transit.

F-PPP DPRD DKI Jakarta walkout karena merasa tersinggung dengan pernyataan Basuki yang dianggap melecehkan anggota dewan. "Kami tidak akan bacakan pandangan kami. Akan kami kirimkan ke Ketua DPRD seara tertulis supaya Pak Wagub dipanggil untuk kata-kata yang menyinggung lembaga ini," kata Ketua Fraksi PPP Matnoor Tindoan.

Setelah melakukan interupsi, Matnoor dan tiga orang Fraksi PPP lainnya langsung berjalan keluar ruangan. Namun keempatnya sempat membubuhkan tanda tangan absen mrngikuti rapat.

Menurut Matnoor, partainya akan konsisten tidak mengikuti rapat jika dihadiri oleh Ahok--panggilan akrab Wakil Gubernur DKI. Partai memutuskan untuk memanggil Ahok yang dianggap melecehkan institusi DPRD. Ia telah melayangkan keputusan itu ke pimpinan dewan. Namun ia belum mengetahui apakah pimpinan dewan telah menyampaikannya ke Ahok. "Sampai saat ini belum ada respon dari dewan ataupun Pak Wagub sendiri," katanya. (Baca: Fraksi PPP Walk Out, Jokowi Tanggapi Santai)

Padahal, menurutnya, dewan sudah sepakat untuk memanggil Ahok dan meminta klarifikasi terkait pernyataan-pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu yang dianggap kontroversial. Saat ini F-PPP memiliki tujuh kursi di DPRD DKI Jakarta. Jumlah total kursi di DPRD DKI Jakarta 89 buah. Fraksi Demokrat memiliki jumlah kursi terbanyak dengan jumlah 32 kursi, disusul F-PKS, 18 kursi. (Baca: Ahok Cuek PPP Walk Out)

M. ANDI PERDANA



Berita Lainnya:
Menteri Agama Ngambek Pidatonya Terpotong Azan
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Ahok Datangi Paripurna, Fraksi PPP Walk Out
Begini Cara Jokowi Promosikan Blok G Tanah Abang
Jenderal Moeldoko: Dulu Saya Tak Tahu Gratifikasi
Pedagang Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

30 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

38 hari lalu

Kaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen

Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.

Baca Selengkapnya

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

41 hari lalu

William Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya

Baca Selengkapnya

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

46 hari lalu

Wayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan

Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

55 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

55 hari lalu

Meninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar

Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

57 hari lalu

Komisioner KPU Jayawijaya Dianiaya Massa Distrik Asotipo, Pleno Dibatalkan

Penganiayaan Komisioner KPU dan perusakan Gedung DPRD Jayawijaya berawal saat massa Distrik Asotipo datang membawa alat tajam dan batu.

Baca Selengkapnya