Sejumlah tamu undangan melintasi mobil Daihatsu AYLA saat peluncuran di Hotel Kempinski, Jakarta, (9/9). Daihatsu AYLA yang merupakan city car irit ini dijual dengan harga 76 juta hingga 106 jutaan. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak terlalu senang dengan peluncuran mobil low cost and green car (LCGC). Menurut Jokowi, kebijakan pengadaan mobil murah itu bakal menambah parah kemacetan di Ibu Kota. Namun, mau tak mau, kebijakan itu tetap harus diterimanya.
"Jelas (akan tambah macet), tapi ya mau apa? Mau antisipasi gimana?" kata Jokowi di Balai Kota DKI, Selasa, 10 September 2013.
Kehadiran mobil-mobil dengan harga miring itu juga dinilai bakal mementahkan program Pemerintah Provinsi DKI dalam mengatasi kemacetan. "Nanti kalau kami membuat kebijakan genap-ganjil atau ERP (electronic road pricing) tapi diiringi mobil-mobil baru, ya, percuma," ujarnya.
Pemerintah Provinsi tak mungkin dapat menekan pertambahan mobil. Terlebih jika masyarakat diberi kemudahan dalam membeli mobil. Membuat kebijakan di level provinsi, menurut Jokowi, juga tak bisa dilakukan. "Itu, kan, kebijakan nasional," tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang low cost and green car. Peraturan ini kemudian diikuti peluncuran dua mobil hijau besutan Astra, yaitu Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla. Keduanya mulai resmi diluncurkan Senin, 9 September 2013.
Kedua jenis mobil itu dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau, mulai Rp 75 juta hingga Rp 100 jutaan. Pabrikan otomotif lainnya pun berencana mengeluarkan mobil serupa.