PKL Taman Suropati Dukung Relokasi di Taman
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Kamis, 12 September 2013 16:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta gencar menertibkan pedagang kaki lima di sejumlah titik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan idenya untuk memasukkan pedagang kaki lima ke taman kota.
Pedagang kaki lima di Taman Suropati menyambut baik wacana ini. Stefie Doncy, 31 tahun, pedagang minuman, mengatakan kalau selama ini ia selalu kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP saat berjualan. "Lebih baik begitu, ditata di suatu tempat, daripada harus kejar-kejaran sama Satpol," kata dia di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 11 September 2013.
Setelah ditata, Stefie memperkirakan selanjutnya akan dikenai iuran. Namun hal ini tidak masalah baginya, asal tempatnya ramai dan pedagang yang lain juga bersedia. "Kalau masalah iuran atau aturan-aturan lain eggak masalah, yang penting dibolehin berjualan," ujar pedagang asal Kupang ini.
Harno Nggathe, 35 tahun, pedagang siomay, juga mendukung wacana Pemprov DKI menyediakan tempat khusus bagi PKL di taman-taman kota. "Yang penting bisa berjualan dan tertata," ujarnya.
Menurut dia, setelah ditata, kemungkinan penghasilannya berkurang karena akan banyak pesaing, tapi hal tersebut tidak masalah baginya. "Kita inginnya bisa tenang jualannya, enggak diobrak-abrik Satpol PP terus," ucap pria asal Sragen ini.
Setelah lebaran, lanjut Harno, ia dan teman-temannya sesama pedagang sering ditertibkan Satpol. "Hari ini saja sudah enam pedagang yang diangkat Satpol, enggak berhasil kabur," kata dia.
Hal senada juga disampaikan Azwar, 33 tahun. Pedagang minuman ini mengatakan, lebih baik mereka ditata di suatu taman, asal ramai. Karena selama ini, ia tidak bisa tenang berjualan lantaran selalu diincar Satpol PP. "Kasihlah tempat untuk kami, pedagang kecil ini, nyari duit susah," kata dia.
LINDA TRIANITA
Berita Lainnya:
NTT Targetkan Enam Emas di Popnas
Museum Gajah Kecurian Empat Artefak Emas
Villas Boas: Tottenham Lebih Baik Tanpa Bale
Menteri Tak Tahu Alasan Rapat Kabinet Ditunda
KPK Panggil Juga Dua Pegawai SKK Migas