Drop Box, Siasat Baru Teroris Penembak Polisi

Reporter

Jumat, 13 September 2013 07:06 WIB

Sejumlah petugas kepolisian kembali menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari proyektil peluru keempat di lokasi tertembaknya anggota Provost Baharkam Mabes Polri, Bripka Sukardi di Jl. HR Rasuna Said, Jakarta (11/9). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Terorisme Noor Huda Ismail menilai pelaku penembakan polisi yang terjadi beberapa bulan belakangan adalah kelompok baru yang independen. Menurut Noor Huda, sejak otak pengeboman Bali I dihukum mati, kelompok teroris terpecah. "Masing-masing kelompok tersebut punya tujuan dan agenda tersendiri," ujarnya kemarin.


Salah satu kelompok itu melakukan teror pada polisi. Ia menyebut kelompok ini menggunakan sistem kerja baru yang disebut "Drop Box". Dengan sistem ini, para pelaku teror menyediakan satu tempat untuk menaruh senjata. Para eksekutor akan mengambil senjata di tempat tersebut.


Anggota-anggota kelompok ini, menurut Noor Huda, tidak saling mengenal. "Hanya dapat tugas, ke drop box, kembalikan senjata juga ke sana, lalu mereka enggak tahu lagi rencana selanjutnya," kata Noor Huda.


Lokasi kota besar dipilih juga bukan tanpa alasan. Menurut Noor Huda, para pelaku memanfaatkan sifat penduduk Jakarta yang individualistis. "Warga Jakarta kan sama tetangga sebelah aja enggak kenal," kata dia. Kepolisian, akan lebih sulit melacak kelompok ini karena tidak ada hubungannya dengan kelompok-kelompok lama. "Polisi kan kuasai pola kelompok lama saja," kata Noor Huda.


Selasa malam, 10 September 2013, Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal di jalan HR Rasuna Said, Jakarta, tepat di depan gedung KPK. Sukardi ditembak saat mengendarai sepeda motor mengawal enam unit truk. Sukardi meninggal di tempat usai tiga peluru menembus leher, dada, dan perut.


Advertising
Advertising

Sebelumnya penembakan polisi telah terjadi tiga kali. Bulan lalu, dua anggota Kepolisian Sektor Pondok Aren, Bripka Maulana dan Aipda Kus Hendratma, tewas ditembak pelaku misterius saat berpatroli di Jalan Graha raya, Pondok Aren, Tangerang. Kemudian 7 Agustus lalu, Aiptu Dwiyatno, anggota Binmas Polsek Metro Cilandak, juga tewas ditembak di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan. Dan pada 27 Juli, Aipda Patah Saktiyono, anggota Polantas Polsek Gambir, Jakarta Pusat, ditembak dua lelaki misterius di Jalan Cirendeu Raya, Pamulang, Tangerang Selatan.


TRI ARTINING PUTRI


Topik Terhangat
Penembakan Polisi Tabrakan Anak Ahmad Dhani Jokowi Capres? Miss World


Terpopuler
Amien Rais Ragukan Nasionalisme Jokowi
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

18 menit lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

4 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

8 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

9 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

12 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya