Ini Kata Kadiv Humas Polri Soal Polisi Diserang  

Reporter

Sabtu, 14 September 2013 13:44 WIB

ilustrasi penembakan polisi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat, Inspektur Jenderal Ronnie Franky Sompie, menyatakan salah satu alasan anggota kepolisian rentan tewas diserang saat bertugas disebabkan minimnya anggaran. Polri mengklaim anggaran yang terbatas menyebabkan banyak anggota kepolisian yang tidak memakai pakaian dan perlengkapan memadai saat bertugas.

"Tidak ada anggaran untuk melengkapi seluruh polisi dengan rompi antipeluru dan perlengkapan keamanan lainnya. Kami hanya siap di Satuan Detasemen Khusus Antiteror 88 dan Satuan Brigade Mobil," kata Ronnie saat diskusi di Cikini, Sabtu, 14 September 2013.

Ronnie menyatakan anggaran setiap tahun yang berkisar Rp 40 triliun tidak cukup untuk membekali seluruh anggotanya. Banyak perlengkapan keamanan yang harus dipakai bergantian dengan skala prioritas. Hal ini menyebabkan anggotanya rentan saat di lapangan. "Satuan lalu lintas dan lainnya jarang yang pakai perlengkapan," kata Ronnie.

Hal ini ditanggapi anggota Komisi Kepolisian Nasional, Adrianus Meilala, yang menyatakan beberapa satuan memang tak butuh perlengkapan keamanan, khususnya satuan pembinaan masyarakat. Perlengkapan yang terlalu mencolok justru akan membuat jurang lebih lebar lagi antara polisi dan masyarakat.

"Sekarang bukan perlengkapannya yang penting, tapi sumber daya manusianya yang harus siap," kata Adrianus. Senada dengan Adrianus, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Gde Pasek Suardika, menyatakan pendidikan polisi saat ini sangat ironis. Ia mengklaim mendapat laporan bahwa masa pendidikan hanya sekitar enam bulan, kurun waktu yang sangat minim jika harus menguasai seluruh standar kemampuan tugas polisi. "Dulu harus sampai 11 bulan atau setahun," kata dia.

Ronnie menyatakan tuntutan tugas dan pemberdayaan anggota di Polri tidak seimbang. Tanggung jawab yang besar tidak sepadan dengan dana yang bisa digunakan. Salah satu yang dicontohkan adalah batas penggunaan mobil dinas sebesar 15 liter per bulan. Jumlah ini tidak signifikan jika anggota kepolisian harus setiap hari melakukan patroli rutin. "Jangankan anggaran, asuransi jiwa polisi saja tidak seimbang dengan risiko tugas yang ada," kata Ronnie.

Diskusi ini muncul setelah lima anggota kepolisian menjadi korban penembakan orang tidak dikenal. Empat polisi tewas dalam kejadian karena pelaku langsung menyerang pada organ vital. Polisi yang diserang dikabarkan sedang bertugas sendirian dengan perlengkapan yang minim.

FRANSISCO ROSARIANS

Berita Terpopuler
Korban Kecelakaan Dul Mengamuk, Cabuti Alat Medis
Lagi, Polisi Ditembak di Depok
Korban Tewas Kecelakaan Dul di Jagorawi Jadi 7
Penembakan Briptu Ruslan Diduga Perampokan

Berita terkait

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

20 jam lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

1 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

1 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

4 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

4 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

7 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

8 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

8 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

8 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya