Penyiksaan Penjual Kopi Percobaan Pembunuhan

Reporter

Editor

Senin, 16 September 2013 11:42 WIB

studlife.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan menilai kekerasan yang menimpa He, 46 tahun, janda pedagang kopi di Kedoya, merupakan tindakan percobaan pembunuhan. Menurut Komnas Perempuan, kekerasan terhadap He yang dilakukan 19 orang preman itu juga pasti telah melalui proses perencanaan sebelumnya.

Wakil Ketua Komnas Perempuan, Masruchah, mengatakan upaya para pelaku menyakiti korban dengan meneteskan lelehan plastik di sekujur tubuh He ditujukan agar korban menjadi lemah dan tidak berteriak. “Mereka pikir, kalau sudah lemah, maka korban akan memberikan apa yang para preman itu inginkan,” kata Masruchah saat dihubungi, Senin, 16 September 2013.

Terlebih, kata Masruchah, kekerasan juga dilakukan di organ kelamin korban dengan cara memasukkan bonggol cangkul dan diolesi sambal. Tindak kekerasan itu, dianggap Masrukhah, sangat tidak manusiawi dan berpotensi membunuh korban. “Alat kelamin kan organ paling vital. Kalau ada apa-apa dengan alat kelamin, itu bisa membunuh korban,” kata dia.

Masruchah menduga upaya pemalakan sudah dilakukan para preman itu berulang kali dan melalui perencanaan. Alasannya, para preman seperti terbiasa memalak pedagang asongan, terutama perempuan. Selain itu, bila pemalakan dilakukan oleh 19 orang secara bersama, menurut Masruchah, pasti telah direncanakan. “Memangnya mudah mengumpulkan preman 19 orang kalau tidak secara sengaja?”

Maruchah mengatakan, akibat tindak kekerasan itu, korban pasti mengalami kerusakan alat reproduksi, serta kerugian dari segi psikologis dan ekonomi. Oleh karena itu, dia meminta polisi menindak tegas para pelaku, serta korban mendapat perhatian dari pemerintah, semisal Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan.

Pada 13 September 2013, sekitar pukul 15.00, He dipaksa menyerahkan sejumlah uang kepada para pelaku. Karena menolak, He ditarik paksa dan disekap di sebuah rumah di Kedoya. Saat disekap, He dipaksa menanggalkan pakaian sehingga para pelaku dengan leluasa menetesi sekujur tubuh korban menggunakan lelehan plastik yang dibakar. Lantas, para pelaku memaksa agar korban memasukkan bonggol cangkul ke kemaluannya. Selain itu, para pelaku juga mengolesi kemaluan He menggunakan sambal dan cabai.

DIAN KURNIATI


Topik Terhangat:
Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Pencurian Artefak Museum Gajah | Jokowi Capres?

Berita Terpopuler:
Preman Siksa secara Seksual Janda Penjual Kopi
Cerita Masa Kecil Ahok di Bangka Belitung
Inul Daratista Pernah Tidur di Kamar Ahok
Organ Intim Janda Penjual Kopi Diolesi Sambal
MNC: Miss Uzbekistan Sah Mewakili Negaranya

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

43 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

45 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

47 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

50 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya