Petugas Tim Buru preman membawa satu orang yang diduga kelompok Hercules Rosario Marshal saat melakukan penggeledahan perkampungan Mangga Ubi, Kapuk, Jakarta, (15/9). Penggeladahan ini untuk mencari tersangka penganiayaan seorang wanita penjual kopi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - He, 46 tahun, penjual kopi di gerbang tol Kebon Jeruk yang disekap dan disiksa oleh kawanan preman kelompok Flores, sudah dipulangkan ke rumahnya di Bekasi pada 19 September 2013. "Korban dipulangkan lantaran pemeriksaan Polres Jakarta Barat sudah selesai," ucap Kepala Unit Kriminal Umum Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Martson Marbun, saat dihubungi, Jumat, 20 September 2013.
Lokasi rumah korban, Marbun mengatakan, berada di Bekasi Barat. Saat dikonfirmasi kebenaran alamatnya Marbun menegaskan alamat itu valid. "Masak polisi bohong," ucapnya. Anak buahnya hingga kini tak melaporkan perubahan alamat He.
He merupakan korban penganiayaan oleh sejumlah preman. Korban dipaksa untuk menyerahkan uangnya sebesar Rp 100 ribu lantaran pedagang baru di tol Kebon Jeruk. Namun, ia menolak. Maka, para pelaku, Franky, Henok, dan S menarik paksa korban untuk disekap di samping tanah kosong yang terletak di Apartemen Kedoya Elok, Jakarta Barat. (Baca : Henok Diduga Teteskan Plastik ke Penjual Kopi)
Korban telah disekap sejak hari Jumat, 13 September 2013 pada sekitar pukul 15.00 WIB. Saat disekap sejak Jumat, korban dipaksa telanjang. Selain itu, korban disekap dalam keadaan kaki dan tangan terikat serta mulutnya disumpal lakban.
Akhirnya korban berhasil melarikan diri pada Ahad, 15 September 2013 pukul 05.00 WIB. Korban sempat divisum di RS Pelni di Jalan KS Tubun lantaran korban mengaku dipaksa tersangka agar alat vitalnya dimasuki bonggol cangkul.