Sejumlah polisi melakukan penjagaan ketat saat olah tempat kejadian perkara (TKP) atas tertembaknya Briptu Ruslan Kusuma di Kawasan Perkapuran, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Tangerang -- Kepolisian resor Kota Tangerang masih memburu tiga buronan penembak dan perampok sepeda motor Brigadir satu (Briptu) Ruslan di Depok. Tim Satuan reserse kriminal masih menyisir wilayah Tangerang untuk menangkap mereka.
"Kami masih kejar eksekutornya, mereka kelompok Lampung Timur spesialis pencuri kendaran bermotor," kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Tangerang, Komisaris Siswo Yuwono di Mapolres Tangerang, Jumat, 20 September 2013. (Baca: Perampok dan Penembak Briptu Ruslan Itu Residivis)
Kapolsek Panongan Ajun Komisaris E. Kosasih membenarkan Emuy ditangkap di parkiran Alfamart Taman Chrysant Desa Ciakar, Kecamatan Panongan. Kapolsek menuturkan penangkapan Emuy. Pada Senin, 16 September 2013, Emuy beraksi dengan dua kawannya. Bertiga mereka sedang mengutak-utik kendaraan Yamaha Mio putih B6899 UQU milik karyawan Alfamart, Afandi, 22 tahun, sekitar pukul 08.00 pagi. Saat beraksi itulah ketiganya kepergok dua anggota Polsek Panongan yang berpakaian preman. Begitu ditanya, dua kawan Emuy melarikan diri dengan sepeda motor. Sedangkan Emuy berhasil diamankan polisi.(Baca: Emuy Berperan Sebagai Penentu Target Briptu Ruslan)
Briptu Ruslan adalah anggota Sabhara Mabes Polri yang dirampas sepeda motornya di daerah Cimanggis, Depok, pada pukul 18.45, Jumat, 13 September 2013. Saat melawan, Ruslan ditembak di dengkul kaki kirinya hingga tembus. Ruslan telah menjalani operasi pengangkatan pecahan proyektil di RS Polri Kramat Jati. Selain menembak korban, pelaku juga membawa motor Ninja berwarna orange-hitam B-3333-ELO milik Ruslan.Penembakan Briptu Ruslan ini bermotif perampokan. Berbeda dengan sejumlah kasus penembakan polisi lainnya, salah satunya di depan gedung KPK Kuningan, Jakarta Selatan. (Baca: Ini Kata Wakapolda Soal Penembakan Polisi Depok)