Angkutan Umum, Tulang Punggung Transportasi Rakyat

Reporter

Sabtu, 21 September 2013 18:15 WIB

Pengendara sepeda motor di kawasan TB.Simatupang, Jakarta, Rabu (3/2). Sekjen Masyarakat Transportasi Indonesia mengatakan, selama sarana transportasi belum baik kami tidak merekomendasikan pembatasan pengguna sepeda motor. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Pakar transportasi Universitas Gadjah Mada, Danang Parikesit menyebut program mobil murah tidak sama dengan transportasi murah. Tulang punggung transportasi masyarakat, angkutan umum.

Menurutnya Danang, pemerintah pusat dan pemerintah provinsi perlu mengingat lagi tujuan awal. "Mau mobil murah atau transportasi murah?" katanya ketika dihubungi Tempo, Sabtu 21 September 2013.

Jika pemerintah ingin menyediakan mobil murah, masalah transportasi masal harus dibenahi lebih dulu. Sedangkan kenyataan sekarang, perbaikan transportasi di Ibu Kota misalnya, belum selesai. "Kalau ada mobil murah, perbaikan angkutan sia-sia," kata Danang.

Dia menilai, pemerintah perlu mempertimbangkan dampak mobil murah berupa meningkatnya beban subdsidi bahan bakar minyak. "Konsumsi BBM akan meningkat," kata profesor dari Universitas Gadjah Mada itu.(Baca : Jokowi: Kebijakan Mobil Murah Itu Salah)


Sebelumnya, satu liter BBM bisa dipakai menempuh 40 kilometer. Dengan mobil, jadi 20 kilometer per liter. Ia memperkirakan, pembeli mobil murah nantinya adalah masyarakat pengguna sepeda motor. Dampak lanjutannya, emisi alias polusi pun ikut naik.

Akibat lain yaitu kemacetan bakal semakin parah. Perhitungan Danang buat Ibu Kota, kecepatan kendaraan di jam puncak arus lalu lintas, seperti pagi hari, akan menurun. "Dari 10 sampai 12 kilometer per jam menjadi 8 sampai 10 kilometer per jam."

Namun, jika pemerintah tetap pada rencana itu, pemilik mobil mesti dibebani biaya lebih mahal. "Bisa dengan menaikkan tarif parkir, segera menerapkan ERP (electronic road pricing/jalan berbayar), ataupun menaikkan harga BBM," katanya. Terakhir, meminta masyarakat menggunakan kendaraannya dengan bijak.

Kementerian Perindustrian melontarkan program low cost green car (LCGC). Rencananya, mobil dengan cc rendah ini bakal hadir tahun depan sebanyak 200 ribu unit. Sejumlah kepala daerah sudah menolak rencana ini, yaitu Gubernur DKI Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X Hadi Rudyatmo, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

ATMI PERTIWI


Berita Terpopuler


Kalahkan Timor Leste, Indonesia ke Final AFF U-19
Kepala Daerah Ramai-ramai Tolak Mobil Murah
Dari Sini Awal Isu 'Jihad Seks' di Suriah Merebak
Apa Kabar Mobil Esemka? Ini Kata Jokowi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

18 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

23 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

25 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

25 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

32 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

34 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

47 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya