Polisi Periksa Dul di Rumah Ahmad Dhani Besok  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 25 September 2013 14:54 WIB

Seorang anggota kepolisian memeriksa mobil sedan Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dikendarai AQJ atau Dul ketika terlibat tabrakan beruntun di tol jagorawi, di Polres satwil lantas Jakarta Timur, Jakarta, Minggu (8/9). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya akan memeriksa AQJ alias Dul di kediaman orang tuanya di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis, 26 September 2013. Pemeriksaan berkisar kecelakaan mobil di jalan tol Jagorawi Kilometer 8 pada Ahad, 8 September, pukul 00.45 WIB.

Pemeriksaan tersebut berdasarkan hasil koordinasi terakhir pihak penyidik dengan orang tua AQJ, Ahmad Dhani. Dhani pun telah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Pondok Indah.

"Hari ini AQJ dinyatakan bisa pulang dan akan rawat jalan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di kantor Polda Metro Jaya, Rabu, 25 September 2013.

Sebelumnya telah ada kesepakatan antara penyidik dan Dhani. Kesepakatan itu adalah, jika AQJ diperbolehkan pulang oleh dokter, penyidik akan memeriksa AQJ pada keesokan harinya. "Sesuai kesepakatan, penyidik akan memeriksa AQJ di rumahnya besok," kata Rikwanto.

Namun, Rikwanto belum memberitahukan pukul berapa AQJ akan diperiksa. "Jam-nya ditentukan nanti," kata Rikwanto. Penyidik akan datang memeriksa tanpa mengenakan seragam polisi dan didampingi perwakilan Balai Pemasyarakatan.

Adapun AQJ akan didampingi kuasa hukum dan orang tuanya. Menurut Rikwanto, penyidik akan bekerja secara profesional tanpa intervensi. Materi pemeriksaan berkisar tentang kebiasaan AQJ dalam mengemudikan kendaraan bermotor (Lancer), sejak kapan dia mulai mengemudi, dan bagaimana dia mengemudikan mobil tersebut saat-saat menjelang kecelakaan.

"Bagaimana yang bersangkutan (AQJ) hilang kendali sehingga melenceng ke jalur di sebelahnya. Kemudian menabrak Gran Max dan Avanza," kata Rikwanto.

Adapun pemeriksaan di rumah AQJ tersebut merupakan inisiatif dari penyidik. "Karena penyidik ingin kasus ini segera tuntas," kata Rikwanto.

Saat terjadi kecelakaan, mobil Mitsubishi Lancer B-80-SAL yang dikendarai tersangka AQJ datang dari selatan tol menuju utara, lalu menabrak pagar pemisah hingga masuk jalur berlawanan. Mobil menyeberang menghantam kendaraan lain, Daihatsu Gran Max B-1349-TFN, yang datang dari arah utara tol menuju selatan.

Gran Max kemudian terdorong mengenai Toyota Avanza B-1882-UZJ. Tujuh orang tewas, yaitu Agus Komara, Agus Surahman, Risky Santoso, Komaruddin, Nurmansyah, Agus Wahyudi, dan Robby.

RIZKI PUSPITA SARI

Berita terkait:
Hari Ini Dul Keluar Rumah Sakit
Menteri Amir: Orang Tua Lalai Bisa Dipidana
Dhani: Dul Stres Tak Bisa Main Bola

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

6 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

22 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya