TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Novi Amilia, 27 tahun, Rendy Anggara Putra, memohon agar tuntutan 7 bulan kurungan terhadap kliennya ditinjau kembali. "Saat kami mengunjungi Novi, ia memohon Yang Mulia (jaksa) agar tuntutan penjara 7 bulan direvisi," ucap Rendy saat sidang kasus kecelakaan Novi di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa, 1 Oktober 2013.
Novi harus dirawat di Rumah Sakit Ketergantungan Obat, Jakarta Timur, lantaran pada Jumat malam lalu ia menggores dirinya dengan pecahan kaca. "Ia stres karena memikirkan tuntutan jaksa," Rendy menjelaskan.
Hakim ketua Harijanto mengatakan, seharusnya pengacara Novi memberikan pengertian kepada kliennya bahwa persidangan masih panjang. Dengan demikian, Novi tidak terbebani dengan tuntutan jaksa 7 bulan penjara. "Putusannya masih panjang," ucapnya.
Adapun Rendy mengatakan dirinya sudah beberapa kali menjelaskan hal tersebut kepada Novi. "Tapi, namanya orang awam, ia kelihatan takut dengan tuntutan 7 bulan pernjara." Rendy hanya berharap agar hakim memberi keadilan pada Novi. Sebab, tak ada untungnya jika aparat memidanakan Novi. Apalagi, dalam kasus kecelakaan tersebut, tak ada seorang pun yang mati. "Dia tak butuh jeruji besi, tapi psikolog yang dapat memulihkannya."
Jaksa penuntut umum Bunjamin enggan berkomentar saat dikonfirmasi apakah akan merevisi tuntutannya. Ia memohon sabar kepada wartawan untuk mengikuti prosesnya minggu depan. "Lihat nanti saja, ya," ucap dia.
Sebelumnya, jaksa penuntut umum Bunjamin menuntut Novi Amilia, 27 tahun, terdakwa kasus kecelakaan pada Oktober 2012, kurungan penjara selama 7 bulan. "Hukuman kurungan tersebut harus segera dilaksanakan," ucap Bunjamin saat membacakan tuntutan pada Selasa, 17 September 2013.
Novi didakwa melanggar pasal primer Pasal 312 dan pasal sekunder Pasal 310 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dengan ancaman pidana selama 7 bulan penjara. Sontak, Novi yang dengan saksama mendengarkan tuntutan tersebut menunduk lesu.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Topik Terhangat
Edsus Lekra|Senjata Penembak Polisi|Mobil Murah|Info Haji|Kontroversi Ruhut Sitompul
Berita Terpopuler
Australia Minta Maaf Soal Impor Sapi
Sejarah Kelam Ludruk Saat Peristiwa 1965
Begini Isi Prinsip 1-5-1 Lekra
PPATK Ungkap Rekening Gendut Pegawai Kemendikbud
KPK: Labora Tak Pernah Beri Data Aliran Uang
