Besok, Jokowi Resmikan Groundbreaking Monorel
Selasa, 15 Oktober 2013 18:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki moda transportasi massal berupa monorel segera terwujud. Direktur Teknis PT Jakarta Monorail, Rosa Bovanantoo memastikan Rabu, 16 Oktober 2013, pengerjaan kembali proyek monorel akan dimulai. Acara groundbreaking tersebut rencananya akan dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
"Insya Allah jadi di Setia Budi Utara, pengerjaan pondasi untuk boor pile, diresmikan pukul 09.00 oleh Pak Gubernur," kata Bovanantoo, Selasa, 15 Oktober 2013. Menurut dia, pengerjaan jalur monorel ini akan memakan waktu sekitar 3 tahun.
Bovanantoo menuturkan pada tahap awal pihaknya akan membangun rute green line sepanjang 11,5 km. Rute green line membentang dari Kuningan-Kuningan Sentral-Gatot Subroto-Senayan-Asia Afrika-Pejompongan-Karet-Dukuh Atas-kembali ke Kuningan. Total nilai proyek ini adalah USD 1,5 Milyar atau sekitar Rp 15-16 triliun.
Menurut Bovanantoo, pada tahap awal proyek akan dibangun banyak tiang monorel baru. "Dari 11 km green line, per 24 meter ada tiang. Jadi tiang lama baru 2 persen saja," kata dia.
<!--more-->
Pada proyek ini, kata Bovanantoo, PT Jakarta Monorail yang menggandeng BUMN Cina, China Communications Construction Company Ltd (CCCC) itu akan membangun sekitar 30 stasiun pada rute green line. Sehingga secara keseluruhan membutuhkan 1.200 tiang. "Kita juga akan melakukan pengujian antara tiang baru dan lama, karena beda kriteria, harus ada kajian," ujar dia.
Monorel ini nanti akan diberi nama Jakarta Eco Transportation (JET). Setelah green line rampung, baru akan dibangun rute blue line dengan panjang sekitar 14-15 km.
Rute blue line membentang dari Kampung Melayu-Tebet-Kuningan-Casablanca-Tanah Abang-Roxy-Taman Anggrek (Jakarta Barat) dengan extension ke timur dari Pondok Kelapa-Sentral Timur Jakarta dan ke Barat dari Puri Indah. Namun, sebelum memulai pengerjaan rute blue line, kata Bovanantoo, PT JM dan CCCC akan melakukan uji coba untuk rute green line pada akhir 2016 atau awal 2017.
PT JM juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengantisipasi kemacetan selama proses pengerjaan proyek. "Kita sudah berhitung, karena pekerjaan cukup mengganggu, kita lakukan malam hari antara pukul 21.00 hingga 05.00 ketika lalu lintas sudah surut," kata Bovanantoo.
LINDA TRIANITA
Berita Terpopuler:
Tanah Abang Macet Lagi, Jokowi Kecewa
Iklan Sepatu 'Anti-Islam' Dikalahkan Pengadilan
Gereja Tolak Upacara Pemakaman Mantan Kapten Nazi
Kampung Rambutan Masuk Wilayah Mana Pak Jokowi?
Ini Dua Buron Pembunuhan Holly Angela