Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengikuti para disabilitas dalam acara Jakarta Barrier Free Tourism di shelter transjakarta Balaikota Jakarta, (4/07). Para Komunitas disabilitas mengundang Jokowi untuk merasakan fasilitas umum para disabilitas. Tempo/Dian Triyuli Handoko
5. Lobi dan Makan Siang Sebagai pengusaha mebel, Jokowi sadar betul lobi dan jamuan makan adalah faktor penting untuk mendapatkan deal di setiap transaksi bisnis atau perjanjian. Hal itu, sampai sekarang, masih ia terapkan.
Tiap kali mendapat tentangan keras akan kebijakannya, Jokowi selalu mengundang penentangnya untuk makan bersama. Kadang tidak hanya satu kali, tetapi berkali-kali.
Jokowi menjelaskan, alasan dibalik jamuan makan siang adalah untuk membuat warga merasa dekat dengan dirinya. Jika warga sudah merasa dekat, kata Jokowi, warga akan jadi lebih mudah memahami inti kebijakannya.
6. Jangan Ditanya Soal Pencapresan Jokowi paling ogah jika ditanyai soal pencapresan. Jokowi merasa dia tidak dalam kapasitas bisa berkata mau jadi capres atau tidak. Walhasil, setiap kali ditanyai soal pencapresan atau hasil survei, ia akan menjawab antara "Enggak ngurus" atau "Jangan tanya soal copras-capres ke saya, itu tanya waduk saja."
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
3 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.