TEMPO.CO, Jakarta - Mochamad Mikron, Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Suku Dinas Peternakan Jakarta Utara, mengatakan hingga September lalu, kurang lebih 800 hewan liar sudah ditangkap di Jakarta Utara. "Kategorinya hewan penular rabies (HPR). Anjing ada 98, kalau kucing ada 746," ujar Mikron ketika dihubungi Tempo, Kamis, 17 Oktober 2013.
Mikron mengatakan, hewan-hewan itu kebanyakan ditangkap di kawasan Penjaringan yang dekat pelabuhan. Adapun titik lebih detailnya adalah di kawasan Angke dan Pasar Ikan.
Hewan yang ditangkap tak langsung dibunuh. Hasil tangkapan, kata dia, dibawa dahulu ke Balai Kesehatan Hewan dan Ikan Dinas Pertanian dan Kelautan DKI Jakarta di Ragunan, Jakarta Selatan.
"Di sana diperiksa, mana yang sehat, mana yang tidak," kata Mikron. "Hewan yang sakit parah langsung dibunuh, yang masih sehat kami taruh kandang karena biasanya ada yang mau adopsi."
Mikron mengatakan, hasil tangkapan itu masih jauh dari selesai. Alasannya, karena ada ribuan kucing dan anjing di Jakarta Utara.
"Tapi juga tidak bisa kami tangkap semuanya karena kami masih mempertimbangkan keseimbangan rantai alam," Mikron menegaskan.
Mikron mengatakan hampir menangkap monyet-monyet liar di kawasan Pantai Indah Kapuk. "Tapi karena bisa diusir agar tak menggangu, tidak kami tangkap. Jumlahnya ada sekitar 120-an,"ujarnya.