Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 22 Oktober 2013 14:11 WIB

Seorang anak ikut peduli terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak saat melakukan aksi di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (29/1). Mereka menuntut adanya perhatian lebih dari pemerintah dan elemen masyarakat terhadap kejahatan seksual pada anak dan perempuan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala SMP Negeri 4 Jakarta Pusat, Achmad Jazuli, menanggapi pernyataan Kepolisian soal tindak asusila yang melibatkan siswa sekolah tersebut terjadi atas suka sama suka. "Itu kepolosan anak-anak," kata Jazuli di ruang wakil kepala sekolah, Selasa, 21 Oktober 2013.

Dia menyesalkan peristiwa itu. "Kami harap ini kejadian pertama dan terakhir," ujarnya. Sekarang, dia mengaku fokus pada pembinaan psikologis siswa melalui kegiatan kerohanian. (Baca juga: Video Rekaman Seks Siswa SMP Perlu Ditelusuri)

Jazuli menyebut selama ini sudah mengawasi para siswa. Seluruh siswa diminta pulang saat jam pelajaran usai, kecuali bagi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. "Kami selama ini sudah menyisir dari atas ke bawah pada jam pulang sekolah." Pun menurut Jazuli ketika jam istirahat, murid-murid diarahkan untuk jajan di lantai bawah.

Namun, ketika peristiwa itu terjadi, seluruh penghuni sekolah sedang menjalankan salat Jumat di Masjid Istiqlal. Sehingga, situasi sekolah sepi. "Kami guru, satpam, semuanya sedang salat Jumat."

Jazuli menambahkan, meski sudah ada pengawasan sekolah, pendidikan adalah tanggung jawab bersama elemen masyarakat, pemerintah, dan orang tua. "Kalau siswa dibentengi keimanan, sepi kaya apa pun juga tidak akan terjadi."

Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kasus asusila yang melibatkan siswa-siswi SMPN 4 Jakarta Pusat pada 13 September lalu. Mereka adalah AE, A (16), FP (15), CD (15), CN (16), DNA (15), IV (16), dan WW (16). Namun, hingga sekarang belum ada penetapan pasal pidana terkait kasus ini. Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menyebut peristiwa itu didasari suka sama suka.

ATMI PERTIWI

Topik terhangat:
Gatot Tersangka | Suap Akil Mochtar | Bunda Putri | Dinasti Banten | Sultan Mantu


Berita lainnya:
Motif Gatot Diduga Terkait Pemilihan Pimpinan BPK
Misteri Gelar Ratu Atut Terpecahkan
Begini Cara Install BBM di Android dan iPhone
Faisal Basri:Bunda Putri Anak Ketua Golkar Jakarta
Wawancara Ibu Angkat Holly, Kus Handani

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

41 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

44 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

46 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

47 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

49 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya