TEMPO.CO, Jakarta--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan memulai pengembangan Kawasan Medan Merdeka termasuk Taman Monumen Nasional (Monas) tahun depan. Rencananya Pemerintah akan membangun jaringan non-motorized transportation bawah tanah di kawasan tersebut.
"Pengembangan kawasan ini mencakup fungsi pertahanan, wisata, dan transportasi," kata Jokowi, sapaan akrab Gubernur, di Balai Kota pada Kamis, 7 November 2013. Untuk fungsi pertahanan, Jokowi tidak mau berkomentar banyak, alasannya masuk rahasia negara. Lebih detail nantinya akan ada lorong yang menghubungkan kawasan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, dan Medan Merdeka Timur.
Ketiga lorong ini juga terhubung ke Lapangan Medan Merdeka alias Taman Monas. Lorong ini memfasilitasi para pejalan kaki yang berpindah antar moda transportasi sehingga disebut non-motorized transportation karena fungsinya mirip trotoar.
Jokowi menuturkan pembangunan akan dilakukan tahun depan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah 2014. Hanya untuk besarannya masih disusun karena berkaitan dengan desain pembangunan.
Sebenarnya, ia meneruskan pengembangan kawasan ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Medan Merdeka. Hanya rancangan saat ini ada perubahan karena akan diintegrasikan dengan MRT dan untuk konsep pengembagan kaki lima.
Pembangunan kawasan monas ini memakan waktu dua tahun. Dimulai dengan penyusunan detailed engginering desaign (DED) kemudian lelang. Pembangunan ruang bawah tanah ini dilandasi Peraturan Gubernur Nomor 167 Tahun 2012 tentang Ruang Bawah Tanah.
Arsitek perancang kawasan ini, Arya Abieta, menjelaskan panjang lorong bawah tanah ini mencapai 1.096 meter persegi. Secara detail ada empat lorong penyeberangan di Medan Merdeka Barat, dua diantaranya terkoneksi dengan Mass rapid Transit.
Kemudian dua lorong di bawah Medan Merdeka Selatan dan dua di bawah Medan Merdeka Timur. Lorong ini menggunakan trevelator, sehingga masyarakat tidak perlu berjalan kaki, seperti menikmati wahana sea world. Masing-masing lorong memiliki panjang sekitar 528 meter persegi.
Kemudian di dalam lorong tersebut akan disediakan lokasi khusus untuk komersial seperti kafe atau kios-kios bagi pedagang. Sehingga ada nilai properti yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut. Kawasan komersil ini, jika tidak ada perubahan, akan ditempatkan di ujung lorong atau pintu keluar masuk.
Selain itu, kawasan Monas seluas 82 hektar ini juga akan dilengkapi parkir bawah tanah tiga lantai yang terletak di sisi selatan. Tempat parkir ini memiliki luas sekitar 13.000 meter persegi di tiap lantai. Untuk lantai pertama khusus mobil dengan kapasitas 1.092 unit mobil.
Sedangkan lantai dua dan tiga khusus motor dengan kapasitas masing-masing 768 unit. Tempat parkir ini juga terkoneksi ke Balai Kota DKI Jakarta. Selain itu, jaringan utilitas seperti pipa, serat optik, dan kabel akan ditanam di dalam terowongan tersebut.
Di permukaannya, akan ada panggung terbuka seluas 2.352 meter persegi di sisi selatan dengan latar belakang Tugu Monas. Panggung ini memiliki kapasitas 980 unit tempat duduk.
Jokowi mengatakan bersalin rupanya kawasan Monas ini juga untuk menarik wisatawan dan partisipasi masyarakat di ruang publik. Karena, Jokowi memang berencana memaksimalkan fungsi kawasan Monas sebagai ruang pameran produk kreatif.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna memandang pembangunan ruang bawah tanah malah akan mengurangi daerah resapan air di kawasan tersebut. Selain itu dengan membangun tempat parkir di pusat kota juga akan mendorong orang malah menggunakan kendaraan pribadi.
SYAILENDRA
Baca juga:
SBY Sindir Jakarta Macet, Dishub Bela Jokowi
Apa Sebab Jokowi Diserang Demokrat Soal Macet
Jakarta Macet, Salah Siapa?
Soal Macet Jakarta, Pengamat Bela Jokowi
Berita terkait
Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?
11 jam lalu
Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaRespons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
11 jam lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi
12 jam lalu
Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?
Baca SelengkapnyaHabiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014
12 jam lalu
Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024
12 jam lalu
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.
Baca SelengkapnyaDahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY
13 jam lalu
Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo
13 jam lalu
Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.
Baca SelengkapnyaFakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun
14 jam lalu
Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah
16 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan
Baca SelengkapnyaJokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis
17 jam lalu
Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.
Baca Selengkapnya