Mobil pribadi berusaha masuk ke jalurnya usai menerobos jalur Busway untuk menghindari kemacetan yang cukup parah di jalan protokol MH Thamrin, Jakarta Pusat, (19/8). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia, Achmad Izzul Waro, mengatakan setidaknya tiga jalur yang dilewati bus Transjakarta semakin macet akibat sterilisasi busway yang tengah digalakkan akhir-akhir ini. "Itu ada di Koridor 5, Koridor 6, dan Koridor 9," kata Izzul kepada Tempo, Senin, 11 November 2013. (Baca juga: Belum Mufakat, Besaran Denda Busway Dibahas Lagi)
Koridor 5 melewati Ancol-Kampung Melayu, Koridor 6 melewati Dukuh Atas-Ragunan, dan Koridor 9 melewati Pluit-Pinang Ranti. Izzul menganggap sterilisasi bagi jalur bus Transjakarta memang bagus untuk dilakukan. Namun tampaknya masyarakat belum rela terdapat satu lajur yang diberikan khusus untuk Transjakarta. "Ini mengingat kebutuhan masyarakat Ibu Kota untuk mobilitas sangat tinggi," katanya.
Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera memberikan solusi cepat agar masyarakat mendapatkan manfaat dari sterilisasi busway. Apalagi sterilisasi belum berdampak besar terhadap bus Transjakarta itu sendiri. Sebab, masih banyak bus Transjakarta yang terhambat di persimpangan yang berdampak pada tak tercapainya headway bus Transjakarta yang diinginkan.
"Padahal, dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Massal, penumpang harus terangkut tidak boleh lebih dari tujuh menit. Sementara sekarang, rata-rata penumpang baru terangkut setelah 10-30 menit menunggu," Izzul menjelaskan.
Izzul mengatakan setidaknya ada dua solusi yang bisa segera diberikan pemerintah daerah. Pertama, penegak hukum harus memberikan izin bagi bus reguler untuk masuk jalur khusus bus Transjakarta itu. Kedua, ia meminta agar pemerintah daerah bisa menyewa bus pariwisata dan diubah ke bus Transjakarta. (Baca juga: Dari Foto Penerobos Busway, Muncul Denda Rp 1 Juta)
