TEMPO Interaktif, Jakarta:Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bekasi, siang ini akan mendemo sejumlah lokasi pemerintahan kota Bekasi. Para mahasiswa akan memprotes rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 40 persen dan pengungkapan kasus korupsi.Kenaikan harga BBM, kata Ketua Umum HMI Cabang Bekasi Budiman, lebih banyak bakal menyengsarakan masyarakat. Bagi mahasiswa, selama ini pemerintah daerah tidak melindungi warga setiap kali kebijakan pemerintah pusat dikeluarkan. Pemerintah daerah harus ada tindakan antisipatif, jangan menunggu sesuatu terjadi dulu, misalnya mengamankan harga kebutuhan pokok. Pemda jangan hanya menunggu dan menerima saja, tegas Budiman. Dia menambahkan, dengan otonomi daerah, pemda tidak boleh hanya senang dengan perimbangan uang saja. Mahasiswa akan berorasi di kantor wali kota. Pemerintah diminta memikirkan nasib sebagian warga yang kesulitan ekonomi.Gaji kan tak pernah naik segitu. Paling cuma 5 persen.Budiman mengatakan, apapun alasannya, kenaikan BBM tanpa diimbangi kenaikan upah, tetap akan melindas masyarakat kecil. Anggota dewan, pejabat pemerintah kota, didesak untuk membuka mata dan telinga atas dampak kenaikan yang bekal muncul yang dipastikan merugikan masyarakat.Mahasiswa juga mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi tidak mendiamkan saja penemuan-penemuan adanya pengimpangan dan penyelewengan oleh pejabat dan anggota dewan. Mereka harus konsisten menegakkan hukum dan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), ujarnya.Saat ini, jelas Budiman, HMI tengah mengumpulkan data terkait penyimpangan APBD. Kejari dituntut mandiri tanpa mau diintervensi pihak lain dalam menyidik kasus. Selain itu, kasus-kasus yang sudah masuk ke Kejari juga diharapkan tidak dipetieskan. Gerakan kami lakukan secara simultan, katanya. Siswanto