TEMPO.CO, Tangerang - Ribuan buruh berunjuk rasa dengan mengepung kantor Wali Kota Tangerang untuk menuntut kenaikan upah minimum, Senin, 25 November 2013. Gelombang pengunjuk rasa datang dari arah timur (Jalan Daan Mogot, Batu Ceper), barat (kawasan industri Gajah Tunggal, Jatiuwung), dan utara (kawasan pabrik di Jalan M. Toha, Pasar Baru).
"Kami tuntut kenaikan upah 2014 menjadi Rp 3,1 juta per bulan," kata Sunarno, koordinator pengunjuk rasa. Sunarno mengatakan, unjuk rasa ini digelar karena pembahasan upah di Kota Tangerang masih buntu. Pembahasan yang digelar pada Rabu lalu tidak mencapai kesepakatan.
Serikat buruh dan serikat pekerja tetap mempertahankan rekomendasi upah minimum kota sebesar Rp 3,162 juta. Namun, dalam beberapa kali rapat Dewan Pengupahan, asosiasi pengusaha hanya sepakat pada angka Rp 2.220.375, sedangkan Pemerintah Kota Tangerang setuju pada angka Rp 2.444.301.
"Kami menyerahkan kepada plh (pelaksana harian) Wali Kota Tangerang, Rakhmansyah, untuk merekomendasikan penetapan upah kepada Gubernur Banten untuk diterbitkan surat keputusan," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tangerang Abduh Surahman.
Ketua DPRD Kota Tangerang, Herry Rumawatine, mengatakan Dewan akan menyokong aturan yang berlaku terkait upah minimum kota. "Sejauh ini belum ada permintaan buruh untuk difasilitasi bertemu dengan Pemerintah Kota Tangerang. Namun kami menolak jika aksi buruh berbau anarkis, apalagi sampai memaksa demo dengan mengosongkan pabrik," kata Herry.
AYU CIPTA
Baca juga:
Ini Tingkah Jokowi Diteriakin, 'Nyapres Pak!'
Tengah Malam Nanti, Jokowi Menyusuri Casablanca
Lepas Gerak Jalan Guru, Jokowi Pakai Kaus Slank
Anak Pejabat Jadi Korban Penembakan di Pasar Rebo
Tabrakan di Depok, Suaranya Seperti Ledakan Bom
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
3 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
3 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
4 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
10 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
10 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
10 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
10 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
10 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
39 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
39 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya