Penyelundup Sabu Rp 4 Miliar Mengaku Tertipu  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Kamis, 5 Desember 2013 16:15 WIB

TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Tangerang - Istomo Gatot, mantan Kepala Subbidang Organisasi Tata Laksana PT Kereta Api Indonesia, yang ditangkap karena menyelundupkan narkoba jenis sabu seberat 3.026 gram senilai Rp 4,085 miiar dari India, mengaku sebagai korban penipuan sindikat narkotik internasional. “Saya tertipu,” kata Istomo kepada Tempo di kantor Bea dan Cukai Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada Kamis, 5 Desember 2013.

Dengan wajah tertunduk, lelaki berusia 74 tahun, asal Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu menceritakan awalnya dia berkenalan dengan seseorang di India yang mengaku sebagai finance agency.

Pada saat yang bersamaan, dirinya sedang membutuhkan dana cukup besar untuk membiayai yayasan yatim piatu dan fakir miskin miliknya, Al-Mutaqin, di Lawang. “Dana yang dibutuhkan murni untuk kegiatan sosial,” kata Ismoko.

Dalam komunikasi yang intens melalui e-mail tersebut, kata dia, warga India yang ia kenal sebagai finance agency tersebut menjanjikan akan memberikan bantuan sebesar US$ 250 ribu. Orang India tersebut meminta agar Istomo datang ke India untuk meneken perjanjian dan pencairan dana lunak tersebut. “Saya datang ke India untuk meneken perjanjian itu, bukan untuk yang lain,” katanya. Istomo juga mengaku tidak mengetahui jika di dalam koper yang ia bawa terdapat sabu seberat 3.026 gram.

Istomo ditangkap pada 20 November 2013 di terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta setelah turun dari pesawat Etihad Airways (EY 474) tujuan Abu Dhabi-Jakarta dengan rute perjalanan Surabaya-Jakarta-Abu Dhabi-India-Abu Dhabi-Jakarta.

Ketua Tim Penyidik Bareskrim Dir Narkoba Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Haryono menyangkal alasan Istomo tersebut. “Itu hanya alibi dia saja,” kata Haryono di kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut dia, perjalanan Istomo yang cukup panjang bolak-balik tersebut sudah dipersiapkan dengan matang. “Tiket dan pesawat dan biaya dia keluar negeri ditanggung oleh orang India yang berkomunikasi dengannya melalui e-mail tersebut,” katanya. Dengan sejumlah fakta tersebut, kata Haryono, mustahil Istomo tidak mengetahuinya.



JONIANSYAH


Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

9 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

12 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

13 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

14 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

17 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

18 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

20 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya