Jokowi tersenyum saat warga mengajaknya berfoto usai menyaksikan Pertunjukan seni Gema Nusantara karya Bagong Kussudiardja dalam Perjalanan menjadi Indonesia di TIM, Cikini, Jakarta (28/11). Pentas seni ini menampilkan 9 pertunjukan diantaranya tarian, lagu, serta Monolog. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, muncul sebagai bintang iklan layanan masyarakat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Iklan itu menunjukkan pentingnya arsip. Di sana digambarkan warga yang kesulitan mencari data penting, ketika ada ancaman banjir dan kebakaran.
Tapi, bagaimana Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyikapi hal itu? Jokowi mengaku sering diminta menyampaikan pesan sosial yang direkam secara audio visual. "Tapi saya ndakngerti untuk apa," kata Jokowi di kantor Balai Kota, Rabu, 11 Desember 2013.
Jokowi mengatakan, banyak yang memintanya menyampaikan pesan dan dirinya menerima selama pesan yang disampaikan positif. "Dari situ saya ndak ngerti apakah dipakai internal atau di mana," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, penyampaian pesan tersebut seringkali disiapkan di mana dirinya hanya tinggal membaca apa yang harus disampaikan. "Mana kertasnya, saya baca. Setelah itu ndak ngerti sampai ke mana," kata Jokowi.
Pada awal kepemimpinannya di Ibu Kota, Jokowi menolak tampil dalam iklan pemerintah provinsi, meski hanya foto. Menurut Jokowi, yang terpenting adalah agar pesan sampai dengan efektif ke masyarakat, bukan dengan memajang wajah pejabat.