TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera memikirkan relokasi warga yang tinggal di bantaran rel kereta api. Hanya, hingga kini mereka belum memiliki data jumlah hunian di lokasi berbahaya itu.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, DKI tengah berkonsentrasi pada warga di bantaran waduk dan sungai. "Nanti segera menyusul warga yang di bantaran rel kereta api," katanya di Surakarta, Sabtu, 14 Desember 2013.
Relokasi itu, menurut Jokowi, perlu segera dilakukan lantaran kawasan sekitar rel kereta api merupakan lokasi berbahaya. "Kami miris melihat warga yang beraktivitas di sekitar rel," katanya. Apalagi, banyak pedagang di pasar tumpah yang memilih berjualan di sekitar rel atau stasiun.
Jokowi mengatakan pemerintah siap memindahkan warga ke hunian yang lebih aman. Pemerintah memiliki kemampuan keuangan guna membangun rumah susun ataupun pasar untuk menampung mereka. "Yang sulit cuma mencari lahannya," katanya.
Relokasi warga di sekitar rel itu belum bisa direalisasi dalam waktu dekat. Jokowi beralasan, rencana itu baru akan dilakukan setelah relokasi warga tepi waduk dan sungai selesai dilakukan. "Harus dikerjakan satu per satu, tidak bisa sekaligus," kata Jokowi.
Hal pertama yang akan dilakukan adalah mendata jumlah warga yang tinggal di tepi rel. Menurut Jokowi, selama ini pihaknya sama sekali tidak memiliki data tersebut. "Mungkin tahun depan sudah bisa mulai didata," kata Jokowi. Data itu, menurut Jokowi, cukup penting untuk menaksir jumlah rumah susun yang perlu disediakan.
AHMAD RAFIQ
Berita terkait
Satgas-Satgas Bentukan Jokowi, Terbaru Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol
1 jam lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi kerap membentuk Satuan Tugas alias Satgas. terakhir tunjuk Bahlil pimpin Satgas Gula dan Bioetanol.
Baca SelengkapnyaPeradilan Siallagan: Pemidanaan Adat Batak Sebelum Hukum Modern, Ada Kanibalisme
1 jam lalu
Dia menyebut kedatangan misionaris menjadi peralihan di mana hukum pidana modern menggantikan hukum pidana Batak.
Baca Selengkapnya5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi
1 jam lalu
Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.
Baca SelengkapnyaUsai Nobar dengan Jokowi, Menteri Budi Arie Yakin Timnas U-23 Indonesia Tetap Bisa Lolos ke Olimpiade 2024
1 jam lalu
Menkominfo Budi Arie Setiadi optimistis Timnas U-23 Indonesia lolos ke Olimpiade 2024 meskipun kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaBasuki Hadimuljono: Presiden Jokowi Sempat 'Down' saat Gol Timnas U-23 Indonesia Dianulir Wasit
3 jam lalu
Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Jokowi sempat down saat gol Timnas U-23 Indonesia ke gawang Uzbekistan dianulir wasit.
Baca SelengkapnyaSuasana Jokowi, Budi Arie, hingga Bahlil Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan
10 jam lalu
Jokowi tampak antusias melihat tayangan besar yang menempel di dinding ruang utama Istana Negara.
Baca SelengkapnyaPara Menteri Jokowi Ikut Nobar Timnas U-23 vs Uzbekistan di Istana
12 jam lalu
Presiden Jokowi mengundang relawan dan Menteri untuk hadir ke Istana menyaksikan dan nonton bareng semifinal AFC U-23 Indonesia lawan Uzbekistan.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu CEO Microsoft Besok, Bahas Potensi Investasi Rp 14 Triliun
12 jam lalu
Investasi Microsoft tersebut bakal tersebar dalam beragam bentuk termasuk salah satunya untuk pengembangan talenta digital.
Baca SelengkapnyaPerludem Prediksi Jokowi Bakal Cawe-cawe di Pilkada 2024
12 jam lalu
Perludem menilai politisasi bansos dan mobilisasi aparat akan tetap terjadi di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Relawan di Istana, Nobar Timnas U-23 Indonesia lawan Uzbekistan
13 jam lalu
Presiden Jokowi nonton laga Tim Nasional atau Timnas U23 Indonesia melawan Uzbekistan dalam semifinal piala Asia.
Baca Selengkapnya