TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan Jakarta masih perlu waktu lima tahun agar bisa menyandang predikat kota layak anak. Pembangunan kota menuju predikat tersebut, kata Jokowi, membutuhkan waktu lama karena butuh banyak persiapan. "Harus dimulai sejak sekarang secara bertahap," kata Jokowi seusai deklarasi "Kota Layak Anak" di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa, 17 Desember 2013.
Menurut Jokowi, jika sebuah kota sudah layak anak, maka kota bisa ramah bagi siapa pun. Jokowi mengatakan kondisi di Ibu Kota saat ini masih jauh dari layak. Salah satu penyebabnya, menurut Jokowi, kurangnya peran aktif dari orang dewasa. Padahal, orang dewasa sering dijadikan patron bagi anak-anak.
Untuk itu, Jokowi akan mulai serius menggarap kawasan percontohan kota layak anak. Di setiap rukun tetangga akan dibentuk struktur yang akan menata kawasan tersebut sehingga ramah. "Misalkan harus ada taman bacaan, kemudian ruang terbuka yang bisa digunakan untuk bermain," ujarnya.
Untuk tahap awal, konsep itu akan diterapkan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Kelapa Dua Wetan di Jakarta Timur dan Gandaria Selatan di Jakarta Selatan sebagai proyek percontohan. Jokowi juga mengintruksikan kepada wali kota untuk mulai melakukan pemetaan wilayah. Hal ini bisa digunakan untuk melihat seberapa siap wilayah di bawahnya menerapkan standar layak anak.
SYAILENDRA
Berita populer:
Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur
Soal Mita Diran, Benarkah Copywriter Muda Suka Lembur?
Keluarga Bantah Jonas-Asmirandah Menikah Lagi
Copywriter Mita Diran Tewas Akibat Doping Kafein?
Berita terkait
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta
10 Desember 2018
BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.
Baca SelengkapnyaKorban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara
7 Desember 2018
Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor
5 Desember 2018
Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.
Baca SelengkapnyaBos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi
23 Oktober 2018
Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini
Baca SelengkapnyaDKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi
22 Oktober 2018
Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).
Baca SelengkapnyaDinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun
22 Oktober 2018
ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah
16 Oktober 2018
DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.
Baca SelengkapnyaRekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah
1 Oktober 2018
Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.
Baca SelengkapnyaSiap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir
13 September 2018
Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.
Baca Selengkapnya