Polisi Depok Buru Perampok Dua Minimarket  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 21 Desember 2013 18:34 WIB

ilustrasi perampokan. dailyexaminer.com.au

TEMPO.CO, Depok - Kepolisian Resor Kota Depok memburu komplotan perampok dua minimarket di Sukmajaya yang terjadi pada Jumat malam dan Sabtu dinihari. "Anggota polisi sudah dikerahkan untuk memburu mereka," kata Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim, Sabtu, 21 Desember 2013.


Polisi juga meminta rekaman CCTV di dua mini market tersebut. Agus mengungkapkan, perampokan pertama terjadi di minimarket Alfamart, Jalan Boulevard, Kelurahan Tirtajaya, pukul 23.30 WIB.

Pelaku yang berjumlah lima orang dan memakai topeng itu melumpuhkan para pegawai dan membawa kabur uang dalam brankas sebesar Rp 7 juta. Kemudian pelaku yang diduga masih sama kembali menyatroni minimarket Alfamidi di Jalan Proklamasi, Kelurahan Abadijaya, pada Sabtu, 21 Desember, pukul 01.00 WIB.

Di minimarket ini, pelaku menggondol uang dalam brankas senilai Rp 3 juta. Berdasarkan keterangan para saksi, pelaku memiliki ciri-ciri menggunakan penutup wajah, berbadan sedang, mengenakan jaket hitam, menenteng benda mirip pistol, serta menggunakan motor.

Agus mengatakan, beberap tim Reskrim dari kepolisian sektor dan polres telah disebarkan ke sejumlah titik yang disinyalir sebagai tempat persembunyian pelaku. "Saya tidak bisa bicara banyak dulu, nanti saja jika semua keterangan dan hasil rekaman CCTV didapat,” katanya.

Karyawan Alfamart, Abdul Hadi, mengatakan perampokan itu terjadi ketika dia dan tiga rekannya sedang menutup toko. Tiba-tiba tiga pria bertubuh sedang menahan pintu yang hendak ditutup. Sebuah benda menyerupai pistol mengarah ke wajah mereka. "Siapa yang tidak takut diancam pakai senjata api. Karyawati yang ada semua menangis,” kata Hadi.

Tiga pria yang menggunakan jaket kulit hitam itu kemudian memintanya menunjukkan brankas uang. Lantaran takut karena terus diancam, Hadi pun membawa salah satu pelaku ke bagian belakang tempat penyimpanan brankas.

“Setelah saya buka brankasnya, perampoknya memasukkan uang ke dalam kantong plastik hitam," katanya. Uang Rp 7 juta hasil penjualan sejak pagi itu pun berpindah tangan. Menurut Hadi, di luar ada sekitar dua orang pria lagi yang menunggu aksi temannya itu.

Karyawan Alfamidi, Febriansyah, mengatakan modus yang digunakan lima pelaku hampir sama dengan kajadian di Alfamart, yakni menahan rolling door dan langsung menodongkan senjata api. Kawanan ini menguras isi brankas yang berisi uang sebesar Rp 3 juta. “Tiga orang masuk dan dua orang berjaga diluar. Hanya ditodong saja tidak ada yang dipikul," kata dia.

ILHAM TIRTA

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

8 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

2 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

2 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya